Senin, 16 November 2009

Tarian Gandrung

Tarian Gandrung (Panggilan Jiwa yang menari)

Kesenian Gandrung berasal dari Banyumas. Wanita mulai menarikannya saat berusia 10 tahun. Tarian Gandrung juga biasa di bawakan oleh pria yang disebut Gandrung Lanang.

Saat ini tarian gandrung sudah hampir punah, bahkan di Banyumas sendiri tarian gandrung sangat sulit untuk dijumpai. Padahal dulu tarian gandrung sangat digemari oleh masyarakat Banyumas. Namun semakin berkembangnya zaman tarian gandrung dikategorikan sebagai tarian yang hanya menjual kemolekan tubuh para penarinya saja. Sehingga generasi muda tidak ada yang berminat untuk melestarikannya.

Kesenian gandrung sendiri berfungsi sebagai tarian pergaulan sama halnya seperti tarian lainnya. Akan tetapi tarian gandrung mempunyai ciri tersendiri dari tata letak gerakanya, dan alat musik untuk mengiringinya.

Ada tiga tahap dalam Tarian Gandrung :

  1. Tahap pertama adalah JEJER GANDRUNG pada tahap ini penari menarikannya sendri dengan lagu yang dibawkannya ( lagu podo Nonton ) dan diiringi oleh alt musik tradisionalnya.
  2. Tahap kedua adalah PACU GANDRUNG pada saat ini penari harus melayani tamu satu persatu. Disinilah para penari harus sabar dalam menghadapi para tamu. Karen kadang kala ada juga para tamu yang menunjukkan norma yang tidak wajar kepda penari. Dan ini juga merupakan salah satu sebab para pemuda enggan untuk melestarikan tari gandrungan ini.
  3. Tahap ketiga adalah SUBLEK SUNGKEM dalam tahap ini penari membawakan tarian yang dibawakan dengan maksud permohonan maaf atas tarian yang telah dibawakannya semalaman itu.
Untuk melestarikan tarian gandrung ini banyak para seniman yang mendirikan sekolah kursus untuk tarian gandrung yang bersifat formal maupun non formal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar