Selasa, 27 Desember 2011

Kesimpulan Kebudayaan Masyarakat Betawi

Suku Betawi berasal dari hasil kawin-kawin antar etnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Melayu serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.

Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi berasal dari kata "Batavia," yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.

Betawi banyak memiliki makanan khas yang variatif, diantaranya yang lebih dikenal yaitu roti buaya. Roti buaya merupakan salah satu makanan kecil atau kue-kuean khas betawi yang cukup dikenal masyarakat. Roti buaya digunakan sebagai hantaran pernikahan karena ia memiliki falsafah hidup yang bermakna kesetiaan kekasih terhadap pasangannya. Karena itulah roti buaya menjadi makanan tradisi yang sangat pengting atau berpengaruh dalam sebuah acara pernikahan orang betawi.

Seni dan budaya betawi juga sangat beraneka ragam. Unsur kesenian tradisional Betawi yang sudah dikenal sejak zaman dahulu dan tetap hidup di kalangan orang Betawi hingga saat ini, khususnya di daerah pinggiran Jakarta meliputi seni tari, seni teater, seni musik dan seni wayang.