tag:blogger.com,1999:blog-9745755143342156462024-03-12T20:32:05.500-07:00this is me!!annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-60567877602258268482012-04-23T16:29:00.001-07:002012-04-23T16:29:24.143-07:00Film Laskar Pelangi<div style="color: red; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-style: normal; line-height: 150%;">Film “Laskar Pelangi” menceritakan kisah masa
kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu yang sangat miskin di
Belitung. Anak orang-orang ‘kecil’ ini mencoba memperbaiki masa depan dengan
menempuh pendidikan dasar dan menengah di sebuah lembaga pendidikan yang
puritan. Bersebelahan dengan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola dan
difasilitasi begitu modern pada masanya. SD Muhammadiyah tampak begitu
rapuh dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah).
Mereka, orang Belitung ini tersudut dalam ironi yang sangat besar karena
kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang
mengeksploitasi tanah mereka.<span> </span><br />
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun
atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang
sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari,
yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan
dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah
Depdikbud Sumatra Selatan karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak
idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah mendapatkan rapor. Sekolah yang
dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu
begitu miskin. Gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap
bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk menyimpan ternak,
bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu
menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras-sehingga para guru
itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah
mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.<span> </span><br />
Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah
yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena
sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang
hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati
sebelas anak-anak kecil miskin itu.<span> </span><br />
Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas
anak-anak marjinal tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai
dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini.
Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan
gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan
guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan
mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga
mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua
guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para
Laskar Pelangi.<br />
Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu
laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai
puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan
Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan
sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan
tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.<span> </span><br />
Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika
Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah
padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena
ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga sebab ketika itu
ayahnya meninggal dunia. Native Belitong kembali dilanda ironi yang besar
karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah
keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan
mengekploitasi tanah leluhurnya.<span> </span><br />
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama
sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri tapi semangat, integritas,
keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap
hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga
karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi
wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di
salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang
mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de
Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah
universitas terkemuka di Inggris. Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan
kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang
hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di
ujung paling Selatan Sumatera sana.<span> </span><br />
saya menyukai film ini, karena banyak memberikan contoh
dan membesarkan hati. Film ini memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru,
kemiskinan dapat diubah menjadi kekuatan, keterbatasan bukanlah kendala untuk
maju, dan pendidikan bermutu memiliki definisi dan dimensi yang sangat luas.
Paling tidak laskar pelangi dan sekolah miskin Muhamaddiyah menunjukkan
bahwa pendidikan yang hebat sama sekali tak berhubungan dengan fasilitas.
Terakhir cerita laskar pelangi memberitahu kita bahwa bahwa guru benar-benar
seorang pahlawan tanpa tanda jasa.</span></span></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-24506884300094653422012-03-17T00:16:00.006-07:002012-03-17T01:11:58.264-07:00PSIKOTERAPI<p class="MsoNormal" style="font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; text-align: justify; font-weight: normal; "><span>Psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologis, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit.</span></p><p class="MsoNormal" style="font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; text-align: justify; font-weight: normal; "><span><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; text-align: justify; "><span><b>Sejarah Psikoterapi :</b></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; "> </p><div style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; text-align: justify; "><span><span>Psikoterapi berawal dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa</span></span></div><div style="text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><span style="text-align: left; "><span><br /></span></span></div><div style="text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><span style="text-align: left; "><span>- Berabad-abad yang lalu</span></span></div><div style="font-weight: normal; text-align: justify; "><div style="text-align: left;"><span> <span>orientasi mistik : upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi (mengisolasi, mengikat, memasung, memukul).</span></span></div><div style="text-align: left;"><span>- Philipe Pinel</span></div><div><div style="text-align: left;"><span> <span>Melakukan pendekatan bersifat manusiawi, yang berorientasi kasih sayang (<i>love oriented approach</i>) : mendirikan </span><span><i>asylum.</i></span></span></div><div style="text-align: left;"><span>- Anton Mesmer</span></div></div></div><div style="font-weight: normal; text-align: left; "><span> <span>Mempergunakan teknik hypnosis</span><span> </span><span>& sugesti, teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin <span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span> Charcot.</span></span></div><div style="font-weight: normal; text-align: left; "><span>- Paul Dubois</span></div><div style="text-align: left; "><div style="font-weight: normal; "><span> <span>Merumuskan & menekankan peranan penting </span><u>teknik berbicara</u><span> (</span><span>speech technique, talking cure</span><span>) yang <span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span> digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai "</span><span>The First Psychotherapiest".</span></span></div><div style="font-weight: normal; "><span>- Joseph Breuer (senior dari Sigmund Freud) & Sigmund Freud</span></div><div style="font-weight: normal; "><div><span><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span> M<span>enggunakan teknik hypnosis & teknik berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien2 histeria</span></span></div><div style="text-indent: 0px;"><span><span style="text-indent: -0.25in; "> Pada Breuer : </span><span style="text-indent: -0.25in; ">talking cure</span><span style="text-indent: -0.25in; "> dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis</span></span></div><div style="text-indent: 0px;"><span><span style="text-indent: -24px; "> Pada Sigmund Freud : </span><span style="text-indent: -24px; ">talking cure</span><span style="text-indent: -24px; "> dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar </span><span style="text-indent: -24px; ">(cikal bakal lahirnya psikoanalisis)</span></span></div><div style="text-indent: 0px;"><b style="text-align: justify; "><span><br /></span></b></div><div style="text-indent: 0px;"><b style="text-align: justify; "><span><br /></span></b></div><div style="text-indent: 0px;"><b style="text-align: justify; "><span>Jenis-jenis Psikoterapi :</span></b></div></div><div style="text-indent: 0px; "> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>Berdasarkan<span><span> tujuan</span></span><u></u> yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>1. <u><span><span><span><span></span></span></span></span></u><span><span>Psikoterapi Suportif:</span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span> Tujuan:</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span> - Mendukung fungsi-fungsi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span> - Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span> - Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>Cara atau pendekatan: bimbingan, <i>reassurance</i>, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>2. <span><span> Psikoterapi Reedukatif:</span></span><u></u><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span> Tujuan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (<i>habits</i>) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.</span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span style="font-size: 100%; ">3. </span><u style="font-size: 100%; "></u><span style="font-size: 100%; "><span>Psikoterapi Rekonstruktif:</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span> Tujuan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>Dicapainya tilikan (<i>insight) </i>akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span>Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.</span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span style="text-align: left; "><span><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; "><span style="text-align: left; "><b><span>Tahap-tahap psikoterapi :</span></b></span></p><h4 style="font-weight: normal; "><span style="font-weight: normal;"><span style="text-indent: -20.25pt; ">1.</span><span style="text-indent: -20.25pt; "> </span><span style="text-indent: -20.25pt; ">Wawancara awal</span></span></h4><h4 style="font-weight: normal; "><span style="text-indent: -0.25in; font-weight: normal;"><span>- dikemukakan apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan2, yang akan dilakukan terapi & diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan, dimana, lama, keterbatasan, dll</span></span></h4><h4 style="font-weight: normal; "><span style="text-indent: -0.25in; font-weight: normal;"><span>- akan diketahui apa yang menjadi masalah klien – rapport, klien menceritakan masalah (ada komitmen untuk mengkomunikasikan), terapis & klien bekerjasam</span></span></h4><h4 style="font-weight: normal; "><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; ">2.</span><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; "> </span><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; ">Proses terapi</span></h4><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 38.25pt; text-indent: -20.25pt; "><span><b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="font-weight: normal; "><span><span>- mengkaji pengalaman klien, hubungan terapis & klien, pengenalan – penjelasan – pengartian perasaan & pengalaman klien</span></span></p><p class="MsoBodyTextIndent2" style="font-weight: normal; "><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; "><br /></span></p><p class="MsoBodyTextIndent2" style="font-weight: normal; "><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; ">3.</span><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; "> </span><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; ">Pengertian ke tindakan</span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 38.25pt; text-indent: -20.25pt; "><span><b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="font-weight: normal; "><span><span>- terapis bersama klien mengkaji & mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung, pengetahuan klien akan aplikasinya nanti di perilaku & kehidupan sehari-hari.</span></span></p><p class="MsoBodyTextIndent2" style="font-weight: normal; "><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; "><br /></span></p><p class="MsoBodyTextIndent2" style="font-weight: normal; "><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; ">4.</span><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; "> </span><span style="font-size: 100%; text-indent: -20.25pt; ">Mengakhiri terapi</span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 38.25pt; text-indent: -20.25pt; "><span><b><o:p></o:p></b></span></p> <span style="font-weight: normal; "><span>- terapi dapat berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain)</span></span><p style="font-weight: normal; "></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span><span style="text-indent: -0.25in; ">- beberapa pertemuan sebelum terapi berakhir klien diberitahu</span><span style="text-indent: -0.25in; "> klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri menghadapi lingkungannya nanti</span></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><b style="text-indent: -0.25in; text-align: left; "><span><br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; "><span style="text-indent: -0.25in; text-align: left; "><span><b>Ciri Psikoterapi :</b></span></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; "><span><span style="text-indent: -0.25in; ">1.</span><span style="text-indent: -0.25in; "> </span><i style="text-indent: -0.25in; ">Proses</i><span style="text-indent: -0.25in; "> :</span><span style="text-indent: -0.25in; "> </span><span style="text-indent: -0.25in; ">Interaksi 2 pihak, formal, profesional, legal, etis</span></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; "><span><span style="text-indent: -0.25in; ">2.</span><span style="text-indent: -0.25in; "> </span><i style="text-indent: -0.25in; ">Tujuan : </i><span style="text-indent: -0.25in; ">Perubahan kondisi psikologis individu -</span><span style="text-indent: -0.25in; ">à</span><span style="text-indent: -0.25in; "> </span><span style="text-indent: -0.25in; ">pribadi yang positif / optimal (afektif,kognitif, perilaku/kebiasaan)</span></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; "><span><span style="text-indent: -0.25in; ">3.</span><span style="text-indent: -0.25in; "> </span><i style="text-indent: -0.25in; ">Tindakan</i><span style="text-indent: -0.25in; ">, berdasarkan :</span></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; "><span><span style="text-indent: -0.25in; ">-</span><span style="text-indent: -0.25in; "> </span><span style="text-indent: -0.25in; ">ilmu (teori2), teknik, skill yang formal</span></span></p> <span style="font-weight: normal; "><span>- assessment (data yang diperoleh melalui proses assessment – wawancara, observasi, test, dsb)</span></span><p style="font-size: 100%; font-family: Georgia, serif; font-weight: normal; "></p></div></div><p style="font-size: 100%; font-family: Georgia, serif; font-weight: normal; "></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-46229798519514302202011-12-27T18:57:00.000-08:002011-12-27T19:13:49.622-08:00Kesimpulan Kebudayaan Masyarakat Betawi<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> <span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span> </o:p><span ><span style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%; ">Suku Betawi</span><span style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%; "> berasal dari hasil kawin-kawin antar etnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda"><span style="text-decoration: none; ">Belanda</span></a> ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batavia" title="Batavia"><span style="text-decoration: none; ">Batavia</span></a>. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta"><span style="text-decoration: none; ">Jakarta</span></a>, seperti orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda" title="Suku Sunda"><span style="text-decoration: none; ">Sunda</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa" title="Suku Jawa"><span style="text-decoration: none; ">Jawa</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bali" title="Suku Bali"><span style="text-decoration: none; ">Bali</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugis" title="Suku Bugis"><span style="text-decoration: none; ">Bugis</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Makassar" title="Suku Makassar"><span style="text-decoration: none; ">Makassar</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Ambon&action=edit&redlink=1" title="Suku Ambon (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none; ">Ambon</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Melayu" title="Suku Melayu"><span style="text-decoration: none; ">Melayu</span></a> serta suku-suku pendatang, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab" title="Bangsa Arab"><span style="text-decoration: none; ">Arab</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bangsa_India&action=edit&redlink=1" title="Bangsa India (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none; ">India</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tionghoa" title="Suku Tionghoa"><span style="text-decoration: none; ">Tionghoa</span></a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bangsa_Eropa&action=edit&redlink=1" title="Bangsa Eropa (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none; ">Eropa</span></a>.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;text-indent: 0.5in; "><span ><span style="line-height: 150%; ">Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni </span><span style="line-height: 150%; "><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta"><span style="text-decoration: none; ">Jakarta</span></a></span><span style="line-height: 150%; "> dan </span><span style="line-height: 150%; "><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu"><span style="text-decoration: none; ">bahasa Melayu</span></a></span><span style="line-height: 150%; "> </span><span style="line-height: 150%; "><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kreol" title="Kreol"><span style="text-decoration: none; ">Kreol</span></a></span><span style="line-height: 150%; "> yang digunakannya, juga kebudayaan </span><span style="line-height: 150%; "><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Melayu" title="Melayu"><span style="text-decoration: none; ">Melayunya</span></a></span><span style="line-height: 150%; ">. Kata Betawi berasal dari kata "</span><span style="line-height: 150%; "><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batavia" title="Batavia"><span style="text-decoration: none; ">Batavia</span></a></span><span style="line-height: 150%; ">," yaitu nama lama Jakarta pada masa </span><span style="line-height: 150%; "><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda" title="Hindia Belanda"><span style="text-decoration: none; ">Hindia Belanda</span></a></span><span style="line-height: 150%; ">.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;text-indent: 0.5in; "><span ><span style="line-height: 150%; ">Betawi banyak memiliki makanan khas yang variatif, diantaranya yang lebih dikenal yaitu roti buaya. </span><span style="line-height: 150%; ">Roti buaya merupakan salah satu makanan kecil atau kue-kuean khas betawi yang cukup dikenal masyarakat. Roti buaya digunakan sebagai hantaran pernikahan karena ia memiliki falsafah hidup yang bermakna kesetiaan kekasih terhadap pasangannya. Karena itulah roti buaya menjadi makanan tradisi yang sangat pengting atau berpengaruh dalam sebuah acara pernikahan orang betawi.<o:p></o:p></span></span></p> <span style="line-height: 150%; "><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(0, 0, 102); font-family: arial; font-size: medium; line-height: 150%; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span> Seni dan budaya betawi juga sangat beraneka ragam. Unsur kesenian tradisional Betawi yang sudah dikenal sejak zaman dahulu dan tetap hidup di kalangan orang Betawi hingga saat ini, khususnya di daerah pinggiran Jakarta meliputi seni tari, seni teater, seni musik dan seni wayang.</span></div></span>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-68626917774985725442011-10-04T03:22:00.001-07:002011-10-04T03:27:13.017-07:00Kebudayaan Indis<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><b><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif"">BAB I<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Awal Kehadiran Orang Belanda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span class="apple-style-span"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif";color:black;background:white;mso-bidi-font-weight: bold">Psikologi lintas budaya</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; color:black;background:white"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; color:black;background:white">adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubaha psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span class="apple-style-span"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif";color:black;background:white">Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas: 1. Riset lintas-budaya dalam psikologi adalah perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span class="apple-style-span"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif";color:black;background:white">Tujuan Psikologi Lintas Budaya </span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah untuk lebih mengenal tentang ragam budaya yang tersebar di seluruh Indonesia dan diluar Indonesia, sehingga mahasiswa dapat menjelaskan apakah itu maksud dari Psikologi Lintas Budaya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan disiplin ilmu-ilmu lainnya dapat dibedakan dengan psikologi indigenous, psikologi budaya, dan antropologi. Psikologi Indigenous untuk mengenal tingkah laku asli dari masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar yang menetap di Indonesia. Indigenisasi itu sendiri mempunyai arti yaitu, proses pencampuran dari psikologi luar dengan psikologi setempat. Berarti hubungan psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenous adalah untuk lebih mengenal tingkah laku masyarakat asli di Indonesia. Hubungan psikologi lintas budaya dengan psikologi budaya adalah untuk menambah ragam budaya yang ada di Indonesia. Hubungan psikologi lintas dengan antropologi adalah untuk mengetahui tentan adat istiadat yang ada di Indonesia.</span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><b><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif"">BAB II<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Masyarakat Pendukung Kebudayaan Indis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent:-.25in;line-height:150%; mso-list:l3 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span>·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Konteks sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Masyarakat kolonial di hindia belanda memiliki struktur yang bersifat semi feodal. Mereka mengalami modernisasi karena masyarakatnya tumbuh sejalan dengan perkembangan sistem produksi dan teknologi. Selain itu, ada perkembangan pendidikan dan organisasi pemerintahan dengan gaya barat. Prestise golongan masyarakat pribumi lambat laun menjadi kuat. Kemudian terbentuklah golongan baru berdasar jenjang sosial baru. Yakni golongan intelektual pribumi atau keturunan. Golongan masyarakat tersebut umumnya menerima politik moderat. Dan mereka bersikap kooperatif terhadap pemerintah hindia-belanda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-.25in;line-height:150%; mso-list:l3 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span>·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Nilai-nilai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Salah satu aspek dalam nilai-nilai adalah aspek normatif. Karena dapat menunjukkan keadaan yang di anggap berharga, yang menjadi tuntutan dan tujuan untuk memperoleh hidup yang lebih baik dibawah kekuasaan pemerintah kolonial. Aspek normatif berhubungan dengan sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat pribadi, yang di ekspresikan oleh susunan derajat kehidupan sesuai dengan masyarakat kolonial. Contohnya yaitu dalam hal bangunan rumahtinggal yang lebih bersifat pribadi, dengan ruang-ruang yang memiliki fungsi khusus.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-.25in;line-height:150%; mso-list:l3 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span>·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kognisi sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Pada kebudayaan indis, aspek kognitif lebih sulit di artikan karena justru gaya indis berpangkal dari dua kebudayaan yang sangat jauh berbeda, yakni jawa dan belanda. Karena berhubungan erat dengan tingkat perasaan yang sangat sulit untuk dilukiskan dan di amati. Untuk memahaminya, perlu diketahui adanya suatu pengertian situasi atau fenomena kekuasaan kolonial dalam segala aspek dan proporsinya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Sebagai contoh, misalnya dalam membangun rumah tempat tinggal dan susunan tata ruangnya. Setiap bagian rumah memiliki arti simbolik dan berhubungan erat dengan perilaku penghuninya. Pada suku jawa biasanya tidak ruang khusus untuk anggota tertentu, maka fungsi ruang tidak di pisahkan dengan jelas. Dalam konsep orang jawa, rumah merupakan mikrokosmos.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:0in;mso-add-space:auto; line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family: "Times New Roman","serif";mso-ansi-language:EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:0in;mso-add-space:auto; line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family: "Times New Roman","serif";mso-ansi-language:EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-.25in;line-height:150%; mso-list:l3 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span>·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Bahasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Perkembangan bahasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif"">Sejak akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-20, bahasa melayu pasar mulai berbaur dengan bahasa belanda. Pembauran ini berasal dari bahasa komunikasi yang di gunakan oleh keluarga dalam lingkungan “INDISCHE LANDSHUIZEN”, yang selanjutnya digunakan oleh golongan indo-belanda. Proses ini menimbulkan bahasa pijin atau bahasa campuran. Secara etimologis, kata pijin berasal dari istilah bahasa inggeris “business” yang berarti “perdagangan”. Kemungkinan perkembangan kata pijin sebagai berikut: /business/>/pizin/>/pidgin/>/pijin/.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Relativitas linguistik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif"">Perbedaan perkembangan bahasa setiap budaya bergantung pada sosial-budaya, geografi, ekonomi, geografis, serta psikologi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Universal dalam bahasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif"">Di dunia, tidak ada bahasa pijin yang merupakan bahasa pijin standar. Meski demikian, bahasa pijin pada umumnya muncul pada suatu situasi keadaan kebahasaan darurat. Misalnya pada ekspansi kolonialisme dan imperialisme eropa mengakibatkan bangsa eropa dan penduduk asli memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi. Sehingga bangsa eropa menyederhanakan tatabahasa dan kosakata mereka dengan harapan dapat berkomunikasi dengan penduduk asli dengan lebih mudah. Pada perkembangan selanjutnya, bahasa pijin tersebut menjadi bahasa “kreol” atau bahasa ibu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:.75in;mso-add-space: auto;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l0 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Bilingual<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left:.75in;mso-add-space:auto; line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif"">Bilingual merupakan penguasaan bahasa lain selain bahasa ibu. Misalnya seorang pribumi yang menguasai bahasa belanda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="left" style="text-align:left"><span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Comic Sans MS""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><b><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Bab III<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Gaya hidup masyarakat imdis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Pendekatan kultur-historis sangat membantu umtuk lebih memahami peradapan masyarakat indis, termasuk gaya hidupnya. Konsep indis di sini hanya terbatas pada ruang lingkup di daerah kebudayaan jawa, yaitu tempat khusus bertemunya kebudayaan eropa (belanda)dengan jawa. Rumah-rumah mewah (landhuizen) milik para pejabat tinggi VOC adalah tempat awal berkembangnya kebudayaan indis. Dari Batavia, kebudayaan indis tersebar luas dan berkembang di seluruh wilayah jajaran hindia belanda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kehidupan meawah dan boros akibat keberhasilan di bidang ekonomii disebabkan oleh adanya segolongan masyarakat indis di Batavia, khususnya mengacu pada kehidupan para petinggi di Weltevreden. Gaya hidup golongan masyarakat pendukung kebudayaan indis menunjukan perbedaan mencolok dengan kelompok masyarakat tradisional jawa. Kehidupan social dan ekonomi yang rata-rata lebih baik dibandingkan dengan kehidupan social masyarakat pribum pada umumnya, memungkinkan mereka memiliki rumah tinggal berukuran besar yang bagu di dalam kompleks yang wilayahnya khusus pula.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Sebagai golongan penguasa dan keturunan masyarakat yang mendukungdua akar kebudayaan yang berbeda, mereka berupaya untuk menunjukan kebesarannya yang berbeda pula dengan masyarakat kebanyakan, yaitu masyarakat pribumi. Kewibawaan, kekayaan dan kebesarannya ditampilkan agar<span> </span>tampak lebih mewah dan agung dibandingkan dengan kelompok-kelompok masyarakat lain. Hal demikian dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan kekuasaan mereka di Nusanrtara. Kehadiran balatentara Jeapang dalam perang Dunia II tahun 1942 menumbangkan lambang-lambang kebesaran kebudayaan indis dan mengubur kebudayaan dan gaya hidup boros serta mewah itu. Meskipun demikian, kebudayaan indis tidak seluruhnya lenyap. Dari pohon budaya indis yang besar dan menjangkau peradaban yang luas di Indonesia itu, masih ada tunas-tunas yang hidup dan tetap berlanjut dan berkembang pada masa Republik Indonesia setelah runtuhnya pendudukan jepang. Bahkan, di antara unsur-unsur universal budaya indis yang teatap menjadi unsure dominan sebagai kebudayaan nasional Indonesia, misalnya system pendidikan, system pemerintahan, perundangan-undangan dan dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Berbagai berita tertulis berupa buah karya para musafir, rohaniwan, peneliti alam, pejabat pemerintah jajahan, termasuk berbagai buah karya sastera indis (indische belletries). Selain karya tulis, terdapat karya seniman berupa sketsa dan seni lukis yang memperkarya dan mengisi celah-celah kekurangan berita tertulis. Rekaman berita tentang gaya hidup masyarakat indis dari lapisan kalangan atas banyak didapatkan dari berita-berita tersebut, sebaliknya, berita tentang gaya hidup masyarakat indis dari kalangan bawah atau abdi VOC dan pemerintahan Hindia Belanda sangat sedikit. Demikian halnya dengan berita tentang peranan perempuan indis dari berbagai lapisan sangat sulit didapatkan. Data arsip dari gereja sedikit membantu, tetapi akta-akta gereja yang menyebutkan tentang perempuan juga tidak memuaskan atau tiak banyak member kontribusi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Abdi atau penguasa VOC tersebut di atas dapat dibagi dalam empat golongan pokok yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l4 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>a.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Pegawai niaga, mulai dari jabatan opperkopman (pedagang kepala) sampai asisten (para pembantu atau juru tulis)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l4 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>b.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Personel militer dan maritime yang terdiri atas berbagai tigkat kepangkatan dan jumlahnya pun yang paling banyak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l4 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>c.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Personel militer yang terdiri dari pendeta Calvinis (predikanen) yang cerdik pandai sampai petugas pengunjung orang sakit yang disebut zienkektrooster atau penghibur orang sakit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin:0in;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;text-indent:-.25in;line-height:150%;mso-list:l4 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>d.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kelompok terendah, yaitu terdiri dari para tukang dan para pengrajin, yang secara kolektif dikenal dengan ambahtheden.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="left" style="text-align:left"><span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><b><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">BAB IV</span></b></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Lingkungan Permukiman Masyarakat Eropa, Indis dan Pribumi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l1 level1 lfo4;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>A.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Sumber – sumber tentang Pola Lingkungan Permukiman<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Pola permukiman, bentuk rumah tinggal tradisional dan bangunan rumah tinggi gaya Indis tercatat dalam berbagai sumber. Sumber yang paling banyak adalah berita tulis buah karya orang jawa, belanda (Eropa) serta orang asing lainnya. Selain itu, terdapat peninggalan bangunan yang hingga saat ini masih ada dan digunakan sebagai tempat tinggal atau keperluan lain. Sumber lain yang juga dapat digunakan sebagai sumber berita ialahhasil karya yang berupa lukisan, skets dan graver buah karya para musafir, peneliti alam, pejabat VOC dan dokumentasi pemerintah kolonial. Setelah dikenal pengguanaan alat pemotretan, hasil fotografi merupakan sumber berita penting yang dapat digunakan untuk melengkapi sumber – sumber tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language: IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l5 level1 lfo5;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Berita dari Karya Tulis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Berita tertulis tentang wilayah pemukiman yang kemudian berkembang menjadi kota, sudah lama dikenal sebelum ada abad ke -19. dalam disertasi FA. Soetjipto tentang kota – kota pantai disekitar Selat Madura terdapat informasi tentang sumber – sumber berita tertulis Pribumi, antara lain berupa babad, kidung maupun serat, baik yang maih berupa manuskrip maupun yang sudah dicetak dengan jumlah cukup banyak. Karya – karya tulis ini banyak ditulis didaerah pantai (pesisir) dan pedalaman Pulau Jawa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Manuskrip tersebut antaralain <i>Babad Negeri Semarang, Babad Tuban,Babad Gersik, Babad Blambangan, Babad Kitho Pasoeroean, Babad Lumajang </i>dan <i><span> </span>Babad Banten. </i>Yang berupa cerita perjalanan R.M. Poerwolelono. Kitab – kitab tersebut memberitakan dan menerangkan berbagai aspek kehidupan suku jawa,dan secara tidak langsung juga memberitakan tentang kota, rumah, adat, sejarah dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Menggunakan sumber – sumber berupa babad, serat atau cerita perjalanan seperti tersebut di atas memerlukan ketelitian dan sikap kritis dalam memahaminya karena kitab – kitab tersebut memang tidak dimaksudkan sebagai karya sejarah, tetapi lebih bersifat karya sastera.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language: IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l5 level1 lfo5;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Sumber Tertulis dari Bangsa Eropa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Sumber tertulis tentang Pulau Jawa yang berupa cerita atau laporan perjalanan sudah ditulis pada abad ke-18 dan abad ke-19 cukup banyak, antara lain berupa <i>Rapporten, Missiven, Memories van Overgave </i>(naskah serah terima jabatan). <i>Reis bechrijvingen</i> (catatan perjalanan), <i>Daaghregisters</i> (catatan harian Kompeni di Batavia) dan <i>Contracten </i>(naskah – naskah perjanjian antara Kompeni dan kelapa – kelapa bangsa Pribumi).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Kebanyakan tulisan itu masih berupa manuskrip yang tersimpan di gedung arsip di Indonesia dan Belanda. Yang sudah diterbitkan antara lain <i>Generale Missiven van Gouverneur Generaal en Raden aan Heeren XVII der Vereenigde Oost-Indische Compagnie, (S’Gravenhage, </i>3 jilid, 1960-1968); <i>Daghregister Gehouden in’t Casteel Batavia van Passerrende daer ter Plaeste als Over Geheel Nederlandts-Indie,</i> (31jilid, Batavia/Den Haag. 1888-1931);<i> Corpus Diplomaticum Neerlando Indicum </i>(diterbitkan J.E. Heeres G.F.W. Stapel, Deb Haag, 1907-1938).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Manuskrip yang berupa berita tentang kota dan kehidupan masyarakatnya pada abad ke-18 dan abad ke-19 banyak ditulis dalam kisah perjalanan di Hindia Belanda, khususnya Jawa. Karya dari pengalamn pribadi itu sangat mengasyikan untuk dibaca untuk menambah wawasan gambaran hidup sezaman yang meliputi tujuh unsur pokok universal kebudayaan indis<span> </span>di Jawa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language: IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l5 level1 lfo5;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Berita Visual<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Berita visual berasal dari karya lukisan, sketsa, grafis dan potrer. Selain berita dari karya – karya tulis yang sudah disebutakan pada sub-bab sebelumnya, penggambaran kota, permukiman dan perumahan dapat juga diikut secara visual lewat lukisan para pelukis Eropa yang datang ke Indonesia. Lukisan yaitu suatu lukisan dengan teknik <i>encreuk relief</i> yang dipahatkan pada lempengan tembaga atau perunggu sangat populer. Dalam melukis, pelukis antara lain menggunakan cara penglihatan mata burung (<i>vogel vlucht</i>). Karya – karya itu dilukis oleh para pelukis yang mengikuti perjalanan, pelayaran atau ekspedisi. Karya mereka berupa lukisan kota – kota pantai, seperti Batavia, Jepara, Banten, Gersik dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language: IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l5 level1 lfo5;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Karya Berupa Fotografi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Karya berupa fotografi sangat banyak tersimpan di gedung KITLV Laiden dan berbagai museum Belanda. Menurut Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia di Pejaten (Jakarta), disebut oleh direkturnya, tersimpan tidak kurang dari 1.000.600 buah foto dari masa sebelum Perang Dunia II.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Sejak kehadiran kapal – kapal dagang Belanda pertama kedunia Timur, mereka sudah membawa serta para pelukis. Hasil lukisan mereka terutama digunakan untuk kelengkapan laporan kepada Heeren Zeventien di Belanda. Ada lukisan yang dimaksudkan sebagai kenang – kenangan atau sebagai hadiah keluarga. Ada pula yang dimaksud untuk diperjualbelikan. Objek lukisan ialah keadaan negeri – negeri yang dikunjungi, seperti kota – kota pantai, kehidupan masyarakat sehari – hari, adat-istiadat, rumah tempat tinggal dan sebagainya. Banyak di antara lukisan yang dihasilkan menunjukan kekayaan, kebesaran dan kekuasaanpara raja di berbagai negara yang disinggahi kapal – kapal VOC tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh para pelukis dan awak kapal Inggris dan Prancis yang mengunjungi Hindustan dan Persia. Pada umumnya para pelukis tersebut selalu diperintahkan mengikuti pelayaran untuk kepentingan dagang VOC dengan tujuan mencari pengalaman dan petualangan (<i>avounturier</i>). Tidak jarang para awak kapal sendiri yang melukis sekedar untuk mengisi waktu, sebagai selingan kejenuhankarena lam tinggal di atas geladak kapal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Baru pada abad ke-19 diirim para pelukis yang khusus melukissegala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Misalnya, Junghuhn melukis berbagai jenis tumbuh – tumbuhan, Rumphuius melukis berbagai jenis binatang darat dan laut, dan Bemenllen melukis tentang alam. Pada masa kemudian, lukisan tersebut juga sangat berharga sebagai alat untuk mengetahui dan memberi gambaran tentang keadaan kota – kota pantai, penduduk dan para penguasanya, seni bangunan serta adat-istiadat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l1 level1 lfo4;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>B.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Mengamati Seni Bangunan Rumah dari Hasil Karya Seni Lukis, Pahat, Foto dan Karya Sastera<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Mengenal kembali sesuatu hasil seni bangunan rumah dari silam yang umumnya sudah rusak merupakan hal yang menarik. Menarik karena materialnya yang lapuk dimakan zaman, diubah bentuknya atau dirombak karena tidak sesuai lagi dengan selera zaman, kecuali dari banguan aslinya atau reruntuhan yang ada, dapat pula melalui benda – benda lain. Adapun benda – benda lain berupa karya lukis, karya sastera, foto gravir. Sketsa, relief atau bend lain seperti maket yang dibuat oleh museum atau lembaga – lembaga penelitian.sebagai contoh, tentang bentuk bangunan rumah Jawa zaman Majapahit atau zaman Jawa Hindu, orang dapat melihatnya dari gambar relief candi atau hasil seni sastera sebagai <i>Nagara Kertagama </i>yang ditulis oleh Mpu Prapanca.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN"><span> </span>Melalui karya seni lukis, foto gravir, relief dan karya sastera, kini orang dapat mengetahui hasil seni bangunan rumah dan perabotan milik bangsa Belanda dan anak keturunannya di Indonesia. Dengan demikian orang tidak harus selalu mencari banguan rumah aslinya, tetapi dapat pula melihatnya dari hasil – hasil karya seni lukis yang dilukis pada waktu bangunannya dalam keadaan utuh. Dalam seni lukis abad ke-17 sampai abad ke-19</span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif"">.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language: IN"> sedikit sekali kemingkinan para pelukis memalsukan objek yang dilukis. Pendapat ini didasarkan atas beberapa alasan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><i><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Pertama</span></i><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">, para pelukis naturalis yang hidup pada abad ke-17 sampai abad ke-19 adalah pengikut yang terpengaruh oleh gaya terperiode Renaisans dan Barok. Pada masa itu “naturalisme” dan “akademisme” hidup dengan subur dikalangan seniman lukis Eropa. Dengan demikian, di dalam lukisan – lukisan seniman Belanda pada zaman ini besar sekali kemungkinannya bahwa apa yang dilukis benar – benar ada dan tepat sesuai dengan bangunan serta keadaan pada waktu itu. Sehingga dengan demikian, hasil karya lukis dari zaman itu bernilai setara dengan hasil pemotretan dengan foto kamera pada abad ke-20.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><i><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Kedua, </span></i><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family: "Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">beberapa penulisan dan pelukis lazim menggambarkan bangunan rumah serta pemandangan alam sekitarnya, misalnya rumah milik Groeneveld di Tanjung Timur (dilukiskan keindahanyan oleh penulis Johannes Oliver dan Roorda van Eysinga).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><i><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Ketiga, </span></i><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family: "Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN"><span> </span>terdapat adanya suatu kebiasaan para pembesar VOC dan Hindia Belanda, terutama para gubernur jendral di Batavia dan para bangsawan kaya, meminta seniman melukis rumah tempat tinggaldan keluarga mereka sebagai kebanggan atau kenang – kenangan keluarga. Hal ini sama dengan orang dari abad sekarang yang memotret rumah dan keluarga untuk dipasang pada dinding rumah atau dikirim pada sanak keluarganya dengan maksud yang sama, yaitu sebagai kenangan atau pamer.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language: IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l1 level1 lfo4;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>C.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Pola Permukiman Masyarakat Indis di Kota, Provinsi dan Kabupaten di Jawa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Pengertian kota dan macam – macam jenis kota sudah ditulis oleh beberapa sarjana. Yang menarik ialah karya tulis Peter J.m. Nas yang membahas tentang kota yang dibedakanyan dalam empat macam yaitu; (1) kota awal Indonesia; (2) kota Indis; (3) kota kolonial; dan (4) kota modern. Kota awal Indonesia disebut memiliki struktur yang jelas mencerminkan tatanan kosmologis dengan pola – pola sosial budaya yang dibedakan dalam dua tipe, yaitu; (a) kota – kota pedalaman dengan ciri –ciri tradisional-religius, dan (b) kota – kota pantai yang berdasarkan pada kegiatan perdagangan, misalnya kota Indis Semarang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Budaya Indis yang berkembang subur pada abad ke-18 sampai abad ke-19, dan berpusat diwilayah – wilayah tanah partikelir (<i>particuliere-landerijen</i>) dan di lingkungan Indische landhuizen. Pada permulaan abad ke-20 kebudayaan ini bergheser ke arah urban life seiring dengan hilangnya pusat – pusat kehidupan tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Ketika landhuizen banyak dijual kepada orang – orang Cina dan tanah partikelir (particuliere-landerjen) banyak lahan berubah menjadi perkebunan-perkebunan di sekitar Batavia. Dan ketika pemilikan budak tidak lagi dibenarkan oleh hukum, ciri Indis berkembang memancar dalam kehidupan kota sebagai bagian dari <i>urban culture </i>kota kolonial.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Ada tiga ciri yang harus diperhatikan untuk dapat memahami struktur ruang lingkup sosial kota kolonial, yaitu budaya, teknologi dan struktur kekuasaan kolonial. Kota – kota besar seperti Batavia, Semarang, Surabaya dan Bandung harus ditelaah dari keterkaitan erat ketiga dimensi tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Pengaruh Belanda dan mazhab – mazhab Eropa berhasil memperkuat dan memberi alat untuk menanggulangi kekurangan – kekurangan dalam cara membangun kota atau rumah, dan membantu dalam hal memberikan petunjuk tentang konstruksi bangunan, organisasi, dan metode dalam membangun rumah pada masyarakat Jawa. Dalam membangun rumah pembesar atau penguasa kolonial dan para intelektual Jawa menyesuaikan diri dengan keberadaanm bangunan Eropa. Penguasa Belanda memberikan saran – saran dalam penggunaan teknik konstruksi bangunan, kebersiahan (<i>higienie)</i>, tata letak dan garis sepadan (rooilijin) dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Unsur utama kehidupan seni bangunan Jawa adalah adanya keharmonisan dengan alam sekeliling. Seiring perjalanan waktu terdapat berbagai pengaruh budaya asing, ternasuk bahan material yang digunakan. Diberbagai daerah di Jawa masih banyak ditemukan bentuk gaya asli, bahkanterdapat suatu kesatuandalam gaya bangunan, seperti contoh berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-.25in;line-height: 150%;mso-list:l2 level1 lfo6;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>(1)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Yang paling sederhana adalah bangunan cungkup kuburan Jawa, yang selalu terletak ditempat terpencil (kiwa). Khusus di sekitar lingkungannya terdapat tanaman khas, yaitu pohon kamboja, beringin,randu alas, atau pohon – pohon lain yang memiliki cabang – cabang dan daun yang rimbun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-19.5pt;line-height: 150%;mso-list:l2 level1 lfo6;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>(2)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Tradisi bangunan rumah tempat tinggal Jawa, termasuk yang berada didalam kota, mencoba menyesuaikan dengan alam sekeliling sebagai latarbelakang. Dengan demikian, bangunan rumah yang didirikanmemberi kesan terbaik, sesuai dengan alam lingkunagnnya. Perkampungan penduduk pribumi terpisah dari kompleks bangunan Eropa, Walaupun kampung itu terletakdalam lingkungan kota Jawa yang sama.Harmoni dengan alam kejiwaan serta daerah yang bergunung – gunung dan ditumbuhi pepohonan yang rindang sangat terasa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-19.5pt;line-height: 150%;mso-list:l2 level1 lfo6;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>(3)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Mereka tahu dan mengerti denagan adanya tempat – tempat keramat atau yang sangat ideal bagi hidup mereka di desa, seperti pancuran – pancuran air dan sumber mata air. Semuanya ini merupakan monumen alami yang terdapat di tempat – tempat sekeliling mereka, kadang – kadang dikeramatkan. Hal ini terkadang tidak dipahami oleh orang asing.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;text-indent:-19.5pt;line-height: 150%;mso-list:l2 level1 lfo6;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN"><span>(4)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Gambaran monumental sesuai dengan gambaran ide keindahan sebuah lingkunagn kota lama di Jawa dapat diamati di kota Yogyakarta. Kompleks Keraton Yogyakarta, termasuk perkampungan sekitarnya, merupakan tempat tinggal sultan dan para bangsawan serta hambanya. Bangunan itu dibangun pada 1778. Alun – alun utara dan selatan yang juga terletak di dalam kompleks keraton dikelilingi oleh benteng berparit lebar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.25in;line-height:150%"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ansi-language:IN">Maclanie Pont berpendapat bahwa pada awal abad ke-20 bangunan kota – kota di Pulau Jawa sudah banyak menerima pengaruh seni bangunan Belanda. Permukiman dan tempat tinggal penduduk di Kepulauan Hindia Belanda terbagi sesuai dengan golongan dan kebangsaannya. Ada empat golongan kebangsaan yaitu:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top:0in" start="1" type="1"> <li class="MsoNormal" style="line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo7; tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">Anak negeri atau bangsa Pribumi,<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo7; tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">orang – orang yang disamakan dengan anak negeri (sesuai dengan Sjart Pemerintahan Hindia Belanda pasal 109),<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo7; tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">orang Eropa, dan<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="line-height:150%;mso-list:l6 level1 lfo7; tab-stops:list .5in"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ansi-language:IN">orang yang disamakan dengan bangsa Eropa (gelijk gesteld).<o:p></o:p></span></li> </ol> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top:0in" start="4" type="A"> <li class="MsoNormal" style="line-height:150%;mso-list:l1 level1 lfo4; tab-stops:list .5in"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; font-family:"Times New Roman","serif"">Upaya mencukupi kebutuhan perumahan kota<o:p></o:p></span></li> </ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Perkembangan dan perluasan kota-kota besar dijawa dan diberbagai tempat menimbulkan kekurangan rumah tempat tinggal bagi penduduk kota.keberhasilan mereka mengatasi kesulitan perumahan dan mengatur pendirian rumah-rumah baru sangat memudahkan mereka mengatur tata ruang kota.rumah orang eropa yang berukuran besar sudah mendapat prioritas dengan penyediaan lahan yang ditentukan oleh undang-undang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Pada 1930 perkarangan dan ukuran rumah dibuat sesuai dengan keperluan dan dengan pertimbangan anatara lain : makin mahal nya harga tanah dan material.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kalangan masyarakat pengusaha ada yang nafsu membuat rumah-rumah berukuran kecil atau sedang khususnya untuk orang pribumi dengan sewa paling rendah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Sesak dan padatnya penduduk kota bandung dapat ditunjukan pada 1924 penghuni sebah rumah pribumi dapat ditunjukan dengan angka perbandingan 5,8:1 hal ini sangat berpengaruh pada penghidupan sehar-hari penghuni kota.rumah berukuran kecil itu di usahakan dijual dengan harga semurah-murahnya agar<span> </span>lebih hemat lagi .kesulitan yang timbul adalah pada pembentukan didinding dari beton dengan sponning pada tiangnya.psejak 1932 cara ini disempurnakan lagi antara lain dengan<span> </span>membuat bagian rumah yang lain seperti jendela,pintu dan lain berukuran sama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Rumah-rumah in pada 1932 tidak lagi dikerjakan oleh kotapraja(gemeente) karena pengurus gemeente tidaj mau menanggung risiko pada tahun-tahun yang sulit itu.mereka berupaya mengetengahkan pentingnya arsitektur tradisional jawa dalm membangun perumahan dan kota.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">E. Penggunaan unsur seni tradisional dalm rumah gaya indis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">pada 1890 suatu zaman yang hingga kini masih ada memuat detail-detail penuh ekspresi dan mengagumkan yang sangat berharga untuk bangunan-bangunan modern,ia mengambil contoh bangunan sederhana seperti rumah jaga monyet yang tidak menggunakan plint batu,tetapi serdadu penjaga terlindung dari hujan dan panas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Reflector menyetujui dan mengharapkan hendaknya para ahli dihindia belanda terpanggil dan sadar untuk bangun dan mengambil sumber-sumber insiprasi dari bumi hindia belanda yang tidak habis habisnya.pembangunan candi merupakan akar kehidupan seni bangunan dan gaya sendiri,dengan citra,cara dan system sendiri pula.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Reflector menganjurkan pula hendaknya jangan bersikap memiliki sentiment dan menolak menggunakan unsure-unsur budaya bangsa pribumi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kelompok pertama mengutamakn pemidaghan dari negeri ibu(belanda0,yang menghendaki seni bangunan (nasional belanda) diberlakukan<span> </span>didaereah koloni,khususnya jawa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kelompok kedua karena merasa dipisahkan oleh kenyataan adanya pertimbangan politik,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Kedua pandangan kelompok tersebut berlage menutup pidatonya bahwa pada prinsip nya kedua kelompok itu benar.namun yang sebenarnya penting diperhatikan ialah tentang nilai seni dan peralihan perubahan seni jawa.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left:.5in;text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><br /></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><b><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Times New Roman","serif"">BAB V<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Ragam hias rumah tinggal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">A. Tentang Hiasan Rumah Tinggal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Aritektur rumah tinggal merupakan suatu bentuk kebudayaan. Arsitektur sendiri dianggap sebagai perpaduan antara karya seni dan pengetahuan tentang bangunan. Dengan demikian, arsitektur juga membicarakan berbagai aspek tentang keindahan dan konstruksi bangunan. Marcus Vitruvius Pollio adalah orang yang pertama kali mencetuskan konsep ini, yaitu pada abad pertama sebelum Masehi. Pengetahuan ini ia peroleh dari nenek moyangnya, yaitu bangsa Romawi. Karyanya yang berjudul <i>De Architectura Libri Dacem </i>diduga telah mengilhami banyak orang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Menurut Marcus Vitruvius Pallio, 3 unsur yang merupakan fakor dasar dalam arsitektur yaitu, a. kenyamanan (<i>convenience</i>); b. kekuatan atau kekukuhan (strength); c. keindahan (beauty). Ketiga faktor tersebut saling berhubungan dan akan selalu hadir dalam struktur bangunan yang serasi. Seorang arsitek yang arif tidak akan mengabaikan ketiga faktor tersebut. Ketiga faktor tersebut merupakan dasar penciptaan arsitektur yang memiliki estetika. Dari ketiga faktor ini, wajarlah kiranya untuk menyebut bahwa arsitektur adalah suatu karya seni. Sebagai karya seni, arsitektur diciptakan melalui proses yang sangat sulit dan rumit.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">B. Bentuk Atap dan Hiasan Kemuncak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Mengenai pembuatan bangunan rumah Jawa tradisional dan hiasannya dari masa awal abad ke-20, terdapat suatu keganjilan apabila dibandingkan dengan bagaimana masyarakat yang tinggal di pulau sekitarnya, yaitu Bali dan Sumatera terutama dalam hal mendirikan rumah. Ada kesan yang mendalam bahwa dalam mendirikan rumah dan ragam hiasannya, orang Jawa kian jarang menghias bangunan rumahnya apabila dibandingkan dengan orang Sumatera.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">C. Hiasan Kemuncak <i>Tadhah Angin </i>dan Sisi Depan Rumah<span> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent:.5in;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Di Indonesia, khususnya Jawa, hiasan di bagian atap rumah kurang mendapat perhatian, kecuali pada bangunan-bangunan peribadatan (masjid, gereja, pura, dan candi). Pada bangunan rumah Eropa, hiasan kemuncak mendapa perhatian dan mempunyai arti tersendiri, baik dari sudut keindahan, status sosial maupun kepercayaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><span> </span>Sejarah lambang-lambang yang dipahatkan pada papan lis <i>tadhah </i>angin (tympanon) dapat dibedakan menjadi 3 babakan waktu, yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">1. Lambang dari masa Pra-Kristen (zaman kekafiran Jerman), antara lain diwujudkan dengan gambar pohon hayat, kepala kuda atau roda matahari, yang kemudian pada masa Kristen ditambah dengan lambang salib;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">2. Masa Kristen, berupa lambang gambar salib, gambar hati (hart), jangkar<span> </span>(angker), yaitu sebagai lambang kepercayaan, harapan dan kejujuran atau<span> </span>kesetian; dan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">3. Khusus lambang-lambang dari agama Roma Khatolik, yaitu berupa <i>miskelk </i>dan<span> </span><i>hostie.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:0in;text-indent:0in;line-height:150%; mso-list:l7 level1 lfo8;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Macam-macam Hiasan Kemuncak dan Atap Rumah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">a. Penunjuk Arah Tiupan Angin (<i>Windwijzer</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Penunjuk Arah Tiupan Angin (<i>Windwijzer</i>) disebut juga <i>windvaan</i>, dalam<span> </span>bahasa Perancis disebut <i>girovettes</i> dan apabila berputar-putar disebut <i>wire<span> </span>wire.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">b. Hiasan Puncak Atap (Nok Acroterie) dan Cerobong Asap Semu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Bentuk hiasan puncak atap (nok acroterie) dulu menghias atap rumah petani. Hiasan ini terbuat dari daun alang-alang (stroo) sebagai prototype, kemudian dalam rumah gaya Indis dibentuk dengan bahan dari semen. Atap daun alang-alang (rumbia) digantikan dengan atap genteng. Dirumah Gubernur Jendral Reinier de Klreck diwujudkan dengan pahatan batu berukir bentuk bunga. Demikian halnya cerobong asap yang menjulang tinggi di Negara Belanda, digantikan menjadi “cerobong asap<span> </span>semu” yang berukuran pendek, atau diwujudkan dengan hiasan batu berukir.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">c. Hiasan Kemuncak Tampak-Depan (Geveltoppen)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Bentuk hiasan pada depan rumah disebut <i>voorschot.</i> Seringkali <i>voorschot<span> </span></i>itu dihias dengan papan kayu yang dipasang vertical, berhiasan, yang<span> </span>digunakan sampai dengan abad ke-19. Ragam hias yang dipahatkan<span> </span>seringkali memiliki arti simbolik berupa huruf-huruf yang distilisasi sehingga merupakan motif ragam hiasan (<i>runenschrift</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">1. Lambang <i>Manrune</i>, mengandung arti simbolik kesuburan. Selain bentuk huruf M, ada juga bentuk tulip atau leli.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">2. Yang lebih terkenal yaitu, hiasan berupa hiasan <i>oelebord </i>atau <i>uilebord</i> yang terdapat di rumah para petani Friesland (di kota Drente disebut <i>oelenbret</i>) berupa papan kayu berukir melukiskan dua ekor angsa bertolak belakang yang bersandarkan pada makelaar. Arti makelar berbentuk angsa masih sering diperdebatkan orang. Pada rumah gaya Indis, gambar bentuk dua angsa bertolak belakang ada yang digantikan hayat (<i>kalpataru, kalpawreksa</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">3. Hiasan berupa makelaar, yaitu papan kayu berukir, panjang sekitar dua meter ditempel secara vertikal ada yang diwujudkan seperti pohon palem, orang berdiri dengan tangan mengadah dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">d. Ragam Hias Pasir dari Material Logam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Selain ragam hias pada puncak atau di tadhah angina (<i>tympanon</i>) bangunan rumah, ada ragam hias lain yang melengkapi bangunan rumah dari bahan besi, misalnya untuk : a. pagar serambi (<i>stoep</i>); b. kerbil, yaitu penyangga atap emper pada bagian depan dan belakang rumah. Kerbil<span> </span>berhias banyak digunakan dirumah pejabat, bupati, residen atau gedung asisten residen, contohnya seperti yang terpahat di Gedung Agung<span> </span>Yogyakarta sekarang; c. penunjuk arah mata angin; d. lampu halaman atau lampu dinding sampai sekarang masih banyak digunakan, bahkan kini ditiru untuk lampu penerangan jalan disepanjang kota, seperti di Yogyakarta, Surakarta, dan kota-kota kabupaten atau kotapraja; e. kursi<span> </span>kebun dari bahan logam besi yng dulu hanya menghias rumh orang Eropa juga banyak ditiru.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:0in;text-indent:0in;line-height:150%; mso-list:l7 level1 lfo8;tab-stops:list .25in"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span>2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Ragam Hias pada Tubuh Bangunan (<i>Topgevel</i>)<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: Calibri;mso-ansi-language:EN-US;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language: AR-SA">Selain terdapat di kemuncak (topgevel) dan tadhah angina (<i>tympanon</i>), ragam hias juga terdapat dibagian tubuh bangunan, misalnya pada lubang-lubang angina (<i>bovenlicht</i>) yang terletak di atas pintu atau jendela. Hiasan yang berupa ukir krawangan (<i>a’jour relief</i>) ini lazimnya terbuat dari kayu, tetapi pada rumah-rumah mewah yang dihuni pembesar pemerintah kadang terbuat dari logam besi.</span>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-79096197982387437782011-03-14T03:40:00.000-07:002011-03-14T04:04:39.327-07:00Gambaran kepribadian sehat berdasarkan psikoanalisa dan behavioristik<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0);"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan kepribadian Menurut Erikson</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Erikson, perkembangan manusia melewati suatu proses dialektik yang harus dilalui dan hasil dari proses dialektik ini adalah salah satu dari kekuatan dasar manusia yaitu harapan, kemauan, hasrat, kompetensi, cinta, perhatian, kesetiaan dan kebijaksanaan. Perjuangan di antara dua kutub ini meliputi proses di dalam diri individu (psikologis) dan proses di luar diri individu (sosial). Dengan demikian, perkembangan yang terjadi adalah suatu proses adaptasi aktif.<span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Remaja menurut Erikson, memiliki dua kutub dialektik yaitu Identitas dan Kebingungan . Salah satu dari pencarian individu dalam tahapan ini yaitu pencarian identitas dirinya dengan menjawab satu pertanyaan penting yaitu “Siapa Aku?”.<span style=""> </span>Bila individu berhasil menjawabnya akan menjadi basis bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. Namun, apabila gagal, maka akan menimbulkan kebingungan identitas di mana individu tidak berhasil menjawab siapa dirinya yang sebenarnya. Apabila seorang individu tidak berhasil menemukan identitas dirinya, maka ia akan sulit sekali mengembangkan keintiman dengan orang lain terutama dalam hubungan heteroseksual dan pembentukan komitmen seperti yang terdapat dalam pernikahan.<span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></i></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisis Erickson</span></i></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style=""> </span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><ol style="margin-top: 0cm; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Trust VS Mistrust (0-1/1,5 tahun)</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li></ol><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan basic trust, essensial. Dalam derajat tertentu diperlukan juga perkembangan ketidakpercayaan (mistrust) untuk mendeteksi suatu bahaya atau suatu yang tidak menyenangkan & membedakan orang-orang yang dapat dipercaya / tidak.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style=""><span style="font-weight: bold;">2</span>.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otonomi VS Rasa Malu dan Ragu ( early chilhood : 1/1,5-3 tahun)</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mulai mengembangkan kemandirian. Bisa timbul kegelisahan, ketakutan dan kehilangan rasa percaya diri apabila suatu kegagalan terjadi.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;" class="MsoListParagraph"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inisiatif VS Rasa Bersalah (late chilhood : 3-6th)</span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komponen positif adalah berkembangnya inisiatif. Modalitas dasar psikososialnya<span style=""> </span>: “membuat”, “ campur tangan”, “mengambil inisiatif” , membentuk”, melaksanakan pencapaian tujuan dan berkompetisi”.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">4.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Industri VS Inferiority ( usia sekolah:6-12 tahun)</span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dimulai industrial age. Pengalaman berhasil memberikan rasa produktif, menguasai dan kompetitif. Kegagalan menimbulkan perasaan tidak adekuat & inferioritas merasa diri tidak tidak berguna.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">5.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Identitas dan Penolakan VS difusi Identitas ( masa remaja: 12-20 tahun)</span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap perkembangan sebelumnya memberi kontribusi yang berarti pada pembentukkan Identitas dapat terjadi krisis identitas. Fungsi dasar remaja : mengintegrasikan berbagai identifikasi yang mereka dapat pada masa kanak-kanak untuk melengkapi proses pencarian identitas.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;" class="MsoListParagraph"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">6.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Intimasi dan Solidaritas VS Isolasi (Early adulthood : 20-35 th)</span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan identitas mendasari perkembangan keakraban indvidu dengan orang lain. Kemampuan mengembangkan hubungan dengan sejenis/lawan jenis. Salah satu aspek keintiman adalah solidaritas. Jika keintiman gagal dicapai, individu cenderung menutup diri.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;" class="MsoListParagraph"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">7.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Generativitas VS Stagnasi/ mandeg ( middle adulthood : 35-65 th )</span></b></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Generativitas bertitik tolak pada ‘pentingnya dan pengarahan generasi berikutnya’. Penting menumbuhkan upaya-upaya kreatif dan produktif . Bila generativitas gagal, terjadi stagnasi.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p style="color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;" class="MsoListParagraph"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; color: rgb(0, 102, 0); text-align: justify; font-family: verdana;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">8.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Integritas VS Keputusasaan (later years: diatas 65 th)</span></b></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: verdana; color: rgb(0, 102, 0);">Secara ideal telah mencapai integritas Integritas : menerima keterbatasan hidup, merasa menjadi bagian dari generasi sebelumnya, memiliki rasa kearifan sesuai bertambahnya usia, merupakan integrasi akhir dari tahap-tahap sebelumnya. Bila integritas gagal : timbul keputusasaan, penyesalan terhadap apa yang telah dan belum dilakukannya, ketakutan dalam menghadapi kematian.</span><br /><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(0, 102, 0);"></span></div><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: rgb(0, 102, 0);"><br /><span style="color: rgb(51, 0, 0); font-family: verdana; font-weight: bold;">Perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud</span><br /></span><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">Teori Freud. Psikoanalisis hampir diidentikan dengan sosok seorang Freud. Sigmund Freud (1856-1939) lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg Moravia yang pada masa itu merupakan provinsi di bagian utara Kekaisaran Autro Hongaria dan sekarang adalah wilayah Republik Ceska.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">Pandangan pandangan freud terus berkembang selama kariernya yang panjang. Hasil kolektif tulisan tulisan yang luas merupakan sebuah sistem rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.<span id="more-598"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">Ego merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial. Sistem kerjanya</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">pada lingkungan adalah menilai realita untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik-buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.</div><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);"><strong>Kecamasan</strong><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">(1) Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">(2) Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);">(3) Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);"><br /></div><div style="text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);"><strong>Tahap Perkembangan Kepribadian</strong><br />Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap. Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun, meliputi beberapa tahap yaitu tahap oral, tahap anal, tahap phalik, tahap laten, dan tahap genital.<br /></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify; color: rgb(51, 0, 0);"><br /></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-44168120844438973252011-03-14T03:28:00.000-07:002011-03-14T03:38:39.934-07:00Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: ";font-size:12pt;";"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">P</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:100%;" ><span style="font-family: verdana;">erkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh dua tokoh perintisnya, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua tokoh ini banyak mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi orang-orang miskin dan lemah. Dorthea Lynde Dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1887. Ia adalah seorang guru di Massachussets, yang menaruh perhatian terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian perintis (pioneer), selama 40 tahun Ia berjuang untuk memberikan pertolongan terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental agar dapat diperlakukan secara lebih manusiawi.</span></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Usahanya mula-mula diarahkan pada para pasien di rumah sakit. Kemudian diperluas kepada para penderita gangguan mental yang dikurung di penjara. Pekerjaan Dix ini merupakan faktror penting dalam membangun kesadaran masyarakat umum untuk memperhatikan kebutuhan para penderita gangguan mental. Berkat usahanya yang tak kenal lelah, di Amerika serilkat didirikan 32 rumah sakit jiwa, Ia layak mendapat pujian sebagai salah seorang wanita besar di abad 19.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama dekade 1900-1990 beberapa organisasi kesehatan mental telah didirikan, sepert: <i>American Social Hygiene Associatin</i> (ASHA), dan <i>American Federation for Sex Hygiene.</i></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak lepas dari jasa Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Bahkan, karena jasa-jasanya itulah, Ia dinobatkan sebagai <i>”The Founder Of The Mental Hygiene Movement”</i>. Ia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Dedikasi Beers yang begitu kuat dalam kesehatan mental, dipengaruhi juga oleh pengalamannya sebagai pasien dibeberapa rumah sakit jiwa yang berbeda. Selama di rumah sakit, Ia mendapatkan pelayanan atau pengobatan yang keras dan kasar. Kondisi seperti ini terjadi, karena pada masa itu belum ada perhatian terhadap masalah gangguan mental, apalagi pengobatannya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Setelah dua tahun mendapatkan perawatan dirumah sakit Ia mulai memperbaiki dirinya, dan selama tahun terakhirnya sebagai pasien, Ia mulai mengembangkan gagasan untuk membuat suatu gerakan untuk melindungi orang-orang yang mengalami gangguan mental.<i> </i>Setelah Ia kembali dalam kehidupan yang normal (sembuh dari penyakitnya), pada tahun 1908 Ia menindaklanjuti gagasannya dengan mempublikasikan sebuah tulisan autobiografinya sebagai mantan penderita gangguan mental, yang berjudul <i>”A Mind That Found It Self”</i>. Kehadiran buku ini disambut baik oleh Willian james, sebagai seorang pakar psikologi. Dalam buku ini, Ia memberikan koreksi terhadap program pelayanan, perlakuan atau <i>”treatment”</i> yang diberikan kepada para pasien di rumah sakit - rumah sakit yang dipandangnya kurang manusiawi. Disamping itu Ia melupakan reformasi terhadap lembaga yang diberikan perawatan gangguan mental.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Beers meyakini bahwa penyakit atau gangguan mental dapat dicegah atau disembuhkan. Selanjutnya Ia merancang suatu program yang bersifat nasional dengan tujuan:</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt; line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="">1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Mereformasi program perawatan dan pengobatan terhadap orang-orang pengidap penyakit jiwa.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt; line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="">2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat agar mereka memiliki pemahaman dan sikap yang positif terhadap para pasien yang mengidap gangguan atau penyakit jiwa.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt; line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="">3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Mendorong dilakukannya berbagai penelitian tentang kasus-kasus dan pengobatan gangguan mental.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -18pt; line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="">4.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Mengembangkan praktik-praktik untuk mencegah gangguan mental.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Program Beers ini ternyata mendapat respon positif dari kalangan masyarakat, terutama kalangan para ahli, seperti Wlliam James dan seorang Psikiatris ternama, yaitu Adolf Mayer. Begitu tertariknya terhadap gagasan Beers, Adolf Mayer menyarankan untuk menamai gerakan itu dengan nama ”Mental Hygiene”. Dengan demikian, yang mempopulerkan istilah ”Mental Hygiene” adalah Mayer.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Belum lama setelah buku itu diterbitkan, yaitu pada tahun 1908, sebuah organisasi pertama, didirikan, dengan nama <i>”Connectievt Society For Mental Hygiene”.</i> Satu tahu kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Februari 1909 didirikan <i>”National Commitye Siciety For Mental Hygiene”</i>, disini Beers diangkat menjadi sekretarisnya. Organisasi ini bertujuannya:</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;">Melindungi kesehatan mental masyarakat</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;">Menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;">Meningkatkan studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai aspek yang terkait dengannya.</span></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Terkait dengan perkembangan gerakan kesehatan mental ini, Deutsch mengemukakan bahwa pada masa dan pasca Perang Dunia I, gerakan kesehatan mental ini mengkonsentarsikan programnya untuk membantu mereka yang mengalami masalah serius. Setelah perang usai, gerakan kesehatan mental semakin berkembang dan cakupan garapannya meliputi berbagai bidang kegiatan, seperti : pendidikan, kesehatan masyarakat, pengobatan umum, industri, kriminologi, dan kerja sosial.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Secara hukum, gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani <i>”The National Mental Helath Act”</i>. Dokumen ini merupakan <i>bluprint</i> yang komprehensif, yang berisi program-program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Beberapa tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebnut itu meliputi:</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;">Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, inevetigasi, eksperimen penanganan kasus-kasus, diagnosis dan pengobatan.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;">Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size:100%;">Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental</span></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu dengan berdirinya <i>”National Association For Mental Health”</i> yang bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu <i>”National Committee For Mental Hygiene”, ”National Mental Health Foundation”, dan ”Psychiatric Foundation”</i>.</span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:100%;" ><span style="font-family: verdana;">Gerakan kesehatan mental ini terus berkambang, sehingga pada tahun 1975 di Amerika serikat terdapat lebih dari seribu tempat perkumpulan kesehatan mental. Dibelahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui <i>”The World Federation For Mental Health” dan “The World Health Organization”</i></span></span></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-77293030302516884052011-03-14T03:08:00.000-07:002011-03-14T03:23:49.492-07:00definisi kesehatan mental<div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(102, 51, 102);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold; font-family: arial;">Definisi Kesehatan Mental<br /></span></span><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(102, 51, 102);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold; font-family: arial;"></span></span><br /><span style="color: rgb(153, 51, 153); font-family: verdana;font-size:100%;" >Istilah Kesehatan Mental diambil dari <span style="font-style: italic;">konsep mental hygiene</span>, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.<br />Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).</span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 102);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold; font-family: arial;"></span></span></div></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-6594002954139722512010-11-21T19:38:00.001-08:002010-11-21T19:41:52.468-08:00cara, sarana, jenis hubungan, dan perangkat yang dibutuhkan untuk terhubung ke internet<h3 style="text-align: center; font-family: arial; color: rgb(153, 51, 153);" class="post-title entry-title"><span style="font-size:180%;">Cara, Sarana, Jenis hubungan dan Perangkat yang Dibutuhkan Untuk Terhubung Ke Internet</span></h3><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Internet merupakan sebuah kemajuan teknologi yang telah menghancurkan paradigma lama bahwa untuk berkomunikasi dan memberikan informasi ke suatu tempat yang jauh, membutuhkan waktu yang lama untuk dilakukan. Sejarah internet berawal dari sebuah perusahaan yang bernama (ARPA) yang didirikan oleh departemen pertahanan amerika, melakukan sebuah research untuk menghubungkan komputer-komputer agar dapat melakukan komunikasi secara transparan melewati jaringan-jaringan yang saling terhubung dan perwujudan dari pengembangannya dibagunlah jaringan yang mampu mengirimkan node yang digunakan untuk menghindari serangan nuklir pada periode perang dingin. Saat ini, banyak pihak yang turut terlibat pada proses berkembangnya internet seperti ISP, pemerintah,browser,dan para pengguna internet.<br /><br />Agar komputer terhubung dengan internet, dibutuhkan dua peralatan pendukung, yaitu, software dan hardware. Hardware seperti modem merupakan alat untuk mengirim dan menerima sinyal pada komputer sehingga memungkinkan komputer-komputer terhubung satu dengan yang lain sedangkan software berfungsi untuk mendukung hardware salah satu contohnya adalah pembuatan ’screen’ yang berisi tombol tombol pengatur koneksi. </span> <span style="font-size:100%;"><br /><br />Pada tanggal 6 agustus 1991 lahirlah sebuah teknologi baru yaitu world wide web hasil dari perkembangan teknologi internet. World wide web merupakan teknologi yang dikembangkan oleh tim barners-lee untuk mengakses dan membagi informasi dengan menggunakan berbagai jenis komputer. Dengan menggunakan bahasa html segala macam jenis data diterjemahkan, lalu dipindahkan ke internet sehingga dapat ditemukan oleh browser dan dikases oleh internet user. Kehadiran teknologi hyperlink yang seolah-olah menjadi pintu untuk memasuki sebuah website, memudahkan internet user membagi link kepada internet users lain agar mereka dapat mengakses halaman per halaman dari web tersebut dengan mengklik link yang telah diberikan. </span> <span style="font-size:100%;"><br /><br />Munculnya world wide web turut mengubah tatanan masyarakat khususnya dalam bidang sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang perdagangan, boomingnya internet user membuat banyak pemilik modal memanfaatkan moment tersebut untuk membuat website komersial berdomain(dot com). Web site tersebut umunnya bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa sebagai contohnya adalah amazon.com yang menjual barang-barang non organic keperluan sehari-hari seperti pakaian,mainan,gadget dan lain-lain. Dengan adanya website tersebut memudahkan para internet user dalam bertransaksi tanpa harus pergi ke shooping center. Keberadaan web site.com tersebut juga tidak terlepas dari sistem pembayaran secara on-line yang terus berkembang saat ini. Salah satu website yang menyediakan jasa pembayaran secara online yaitu paypal.com. </span> <span style="font-size:100%;"><br /><br />Tidak semua website dibuat dengan tujuan komersil, ada juga webiste yang yang dibuat untuk tujuan membagi informasi secara gratis kepada internet user. website seperti youtube adalah salah satu website non comersil. Di youtube kita dapat mendownload film secara gratis. Film-film yang dijual di amazon.com juga ada disana, namun film-film yang ada di youtube tidak selengkap dan sebaik qualitas film-film yang dijual pada web site amazon.com. terkadang gambar-gambar yang blur sering dijumpai pada film gratisan. Tidak hanya itu youtube juga menjadi salah satu web site revolusioner yang memungkinkan kita melihat video secara on-line di internet.</span> <span style="font-size:100%;"><br /><br />Pada bidang sosial, perubahan terlihat dalam tata cara besosialisasi di masyarakat. Dengan hadirnya website sosial networking seperti facebook mematahkan cara bersosialisasi konvensional yaitu dengan menampakan badan dan datang kerumah sanak keluarga atau krabat yang ingin diajak untuk berkomunikasi. Dengan facebook kita dapat berkomunikasi melalui message, menulis di wall atau chating, tidak hanya itu kondisi merekapun dapat diketahui dari status yang ditulis. Ditingkat yang lebih canggih, ada pula website yang menyediakan sarana komunikasi dengan menggunakan video chat atau video call—skype salah satunya. Dengan menggunakan peralatan webcam yang ada pada pc, komunikasi dapat dilakukan secara peer to peer.</span> </div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-75992398141626143932010-11-21T19:33:00.000-08:002010-11-21T19:35:23.366-08:00<div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(0, 102, 0);"><h3 style="text-align: center; font-weight: bold; color: rgb(51, 0, 0);" class="post-title entry-title"><span style="font-size:180%;"><span style="font-family: arial;">Anonimitas dalam Penggunaan Aplikasi Internet</span></span> </h3>Forum internet merupakan fasilitas yang tersedia di internet, dan penggunanya dapat berdiskusi. Forum berbasis internet ini sudah dikenal sejak tahun 1995, dan fungsinya mirip bahkan lebih baik dari papan buletin dan milis internet yang sudah ada sejak tahun 1980-an. Perasaan komunitas virtual sering muncul pada fourm-forum yang memiliki anggota tetap. Teknologi, permainan komputer, dan politik merupakan tema paling populer yang menjadi pokok bahasan forum internet, tetapi masih banyak lagi topik-topik lainnya. Forum anonim menawarkan anonimitas secara penuh atau anonimitas semu, memperbolehkan pengiriman secara anonim. captcha, otentikasi email, dan tripcode merupakan cara-cara yang diterapkan untuk mencegah serangan spam pada forum-forum anonim. Anggota yang terdaftar di forum memiliki hak yang lebih baik, misalnya kemampuan untuk menyunting kirimannya sendiri, memulai topik, mengontrol pengaturan dan akses ke profil pengguna lain. Anggota diindentifikasikan dengan nama pengguna (username) yang unik. Profil umumnya memiliki gambar berupa avatar dan blok tanda tangan yang ditambahkan pada akhir setiap kiriman. Anggota juga memiliki hak untuk mengirim pesan pribadi ke pengguna lainnya. Terkadang anggota terdaftar juga memiliki hak untuk menghapus kiriman sebelumnya dan menutup topik yang dibuatnya. </div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-76294461163387885032010-10-19T10:26:00.000-07:002010-10-19T10:28:48.739-07:00cybersex<p style="text-align: center; font-weight: bold; font-family: arial; color: rgb(51, 51, 153);"><span style="font-size:180%;">CYBERSEX</span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Selain mengubah gaya hidup, teknologi juga mengubah cara orang menikmati seks. Melalui internet manusia bisa memenuhi kebutuhan biologisnya. Inilah realitas kehidupan manusia modern sekarang.<br /></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Internet adalah salah satu media komunikasi, informasi dan edukasi yang dapat dinikmati oleh siapa saja untuk mengakses dunia. Internet telah merevolusi cara kita dalam berkomuniaksi yang menembus jarak, ruang dan waktu. Dunia nyata kini berganti menjadi dunia maya. Salah satu wacana dalam internet adalah wacana seksualitas. Untuk wacana yang satu ini merupakan wacana yang cukup memiliki banyak peminat dari seluruh dunia, hingga mengembangkan sebuah aktifitas internet yang disebut dengan chatting. Kegiatan ini terus berkembang sampai akhirya muncul trend baru lagi yang disebut dengan istilah cyber sex.</span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;"> Cyber sex adalah<span id="more-59"></span> hubungan erotis yang terjadi di alam maya. Banyak sarana yang disediakan di alam maya untuk melakukan chatting. Seiring perkembangan teknologi, fasilitas untuk terbang ke alam maya pun ikut berkembang. Dulu tampilan chatting room hanya sederhana, kini tersedia berbagai pilihan background, dari musik, web cam sampai layanan internet phone membuat pelanggan internet merasa lebih nyaman dan betah. Cyber sex bukan hanya sekedar chatting tetapi juga ada kaitannya dengan melihat gambar ataupun video porno yang ada di internet.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Hal ini tidak terlepas dari industri internet seks dari berbagai situs porno yang menyediakan layanan khusus untuk berhubungan seksual jarak jauh. Ditambah lagi dengan fasilitas web cam, para pecinta cyber sex juga dapat berinteraksi dan menikmati tubuh lawan bicaranya. Banyak yang menganggap cybersex adalah kegiatan yang semestinya tak harus dilakukan, karena sex melalui dunia maya tidak melibatkan perasaan emosional. Tapi bagi mereka yang suka berselancar di dunia maya untuk mencari segala sesuatu yang berbau seks ini merupakan salah satu dari fantasi seksual mereka.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Secara sederhana ada dua jenis cyber sex, pertama dilakukan pasangan resmi, kedua dengan wanita penghibur. Dengan adanya teknologi internet, pelaku bisnis seks tidak perlu lagi menjual wanita nyata cukup secara visual. Untung yang diperoleh pun tak jauh berbeda.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Menurut A. Kasandra Putranto seorang pengamat psikologi, ada dua faktor yang menyebabkan seorang wanita menjadi penghibur alam maya. Pertama faktor finansial. Kekurangan uang membuat orang mudah lupa dengan nilai agama dan sosial. Hal seperti ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pria. Kedua faktor ekshibisionis. Wanita ekshibisionis adalah wanita yang suka memperlihatkan hal yang tidak wajar pada kepada orang lain. Bahkan wanita seperti ini mau tidak dibayar, bagi mereka memperlihatkan hal tidak wajar pada orang lain merupakan satu kesenangan tersendiri.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Tanpa disadari di balik kesenangan ekshibisionis tersimpan nilai buruk yaitu menjatuhkan derajat diri didepan umum. Secara hukum, wanita ekshibisionis mungkin tidak mendapat sanksi, namun secara budaya mendapatkan sanksi sosial yaitu stigma buruk, bahkan hisa dikucilkan dari lingkungan.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Mengacu pada psikologi, pria yang suka cyber sex adalah tipe pria yang suka berpetualang seks. Ciri pria seperti ini tidak mudah puas, selalu berimajinasi dan tidak puas pada satu titik. Selain suka melihat gambar bergerak, pria penggemar cyber sex juga suka melihat foto-foto porno. Efek negatif dari pria penggemar cybersex adalah kecanduan yang akan melalui beberapa tahap, yaitu:</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">• Kecanduan, pengguna internet awalnya merasa tertarik terhadap materi-materi pornografi. Lama-kelamaan, mereka selalu memiliki keinginan untuk kembali mendapatkan lebih banyak materi pornografi lain, begitu seterusnya.<br />• Eskalasi, seiring dengan waktu, seorang pacandu cyber sex memerlukan materi-materi yang lebih hot untuk dapat memuaskan rasa kecanduan mereka<br />• Desentisasi, materi-materi sebelumnya yang awalnya dianggap tabu, ilegal, menjijikkan atau amoral akhirnya dapat diterima bahkan dianggap umum.<br />• Kecenderungan untuk melakukan aktifitas seksual online ke dunia nyata.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Akibat dari kecanduan adalah hidup menjadi tidak produktif. Para pecandu cyber sex bisa merasa tidak berdaya untuk meninggalkan perilaku konsumtifnya. Hal ini membuat kehidupan mereka menjadi tidak teratur. Pada tahap lebih fatal, pecandu cybersex lebih senang masturbasi dengan komputer dibandingkan dengan berhubungan seksual nyata. Pada kondisi tertentu ingin merealisasikan seks maya ke dunia nyata. Bagi yang sudah berumah tangga, sebagian istri tidak suka dengan suami yang kecanduan cybersex karena ini dianggap sebuah pelecehan atau perselingkuhan. Walau tidak melakukan kontak fisik, tapi terjadi interaksi rasa yang menimbulkan gejolak. Ketika berhubungan seksual dengan istri yang ada dalam pikiran bukan istri, tapi wanita lain.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Banyak pertanyaan yang muncul mengenai teori apa yang mendasari seseorang bisa menjadi seorang pecandu cyber sex. Teori yang bisa mengaitkan hal ini yaitu teori yang merupakan sifat internet itu sendiri yang dapat menjadi sesuatu untuk memudahkan terjadinya kecanduan cyber sex adalah ACE teori. ACE merupakan singkatan dari Anonymity (tak dikenal), Convenience (kenyamanan) dan Escape (pelarian). Apabila seseorang sudah mendapati gejala seperti ini maka untuk menjadi seorang pacandu cyber sex sangat mungkin terjadi.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Banyak yang harus diperhatikan jika ingin menilai kelayakan cybersex, antara lain:<br />• Norma sosial<br />• Jumlah populasi penduduk yang memiliki komputer<br />• Kepemilikan komputer yang bisa on line<br />• Jumlah masyarakat yang mengakses internet secara bebas (termasuk mengakses</span></p> <p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">(cyber sex).</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Bila jumlah pemilik komputer dan pengakses cyber sex melebihi penduduk yang tidak memiliki komputer, termasuk mengakses cyber sex berarti keberadaan cyber sex sudah mulai diterima oleh masyarakat,” tutur Kassandra.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Mengacu pada populasi dunia, tingkat kesadaran manusia terhadap teknologi sudah mulai tinggi, termasuk cybersex. Jadi, wajar atau tidaknya suatu fenomena sosial tergantung pada kondisi sosial dan populasi. Secara psikologi pria yang suka mengakses cybersex bukan suatu penyimpangan atau mengalami gangguan jiwa. Cybersex merupakan suatu hal yang wajar. Perlu diketahui penilaian psikologi bukan berdasarkan satu negara tapi dunia.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="font-size:100%;">Tidak ada aturan yang melarang mengenai cybersex, baik dari sisi hukum dan undang-undang maupun dari sisi psikologis. Jadi cybersex bebas dilakukan selama masih dalam batas kesadaran dan tanpa paksaan terhadap apapun. Cybersex masih tergantung pada norma dan aturan yang berkembang pada kelompok masyarakat.</span></p> <span style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 255);font-size:100%;" >Sekarang tinggal individu yang bisa memilah mana yang baik dilakukan dan sesuai batas kewajaran. Internet merupakan sebuah sarana berkomunikasi dan mencari informasi yang diinginkan.</span>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-51769058744919357162010-10-19T10:17:00.000-07:002010-10-19T10:23:22.009-07:00E-commerce<div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(0, 153, 0);"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: verdana; color: rgb(51, 255, 51);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold;">E-commerce</span></span><br /></div><span style="font-size:100%;"><br />Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.<br /><br />Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu:<br />1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;<br />2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;<br />3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan<br />4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.<br /><br />Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.<br />Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).<br /><br />Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.<br /><br />Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.<br /><br />Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.</span></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-41988006992830993022010-10-19T08:33:00.000-07:002010-10-19T09:30:18.643-07:00<p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102); text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><em><span style="font-family: arial;font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">NETIQUETTE</span></span><br /></em></span></p><p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><span style="font-size:100%;"><em>NETIQUETTE </em>adalah etika berinternet. Aslinya dua kata yang dijadikan satu, yakni <em>networks</em> dan <em>etiquette</em>. Sebelum internet lahir, kata <em>netiquette</em> tentu belum ada. Orang mengartikan sebagai berprilaku sesuai etiket saat tersambung ke jaringan internet, entah itu saat kita berinteraksi di forum, <em>mailing list</em>, maupun blog. Ternyata, ada etiket yang sejatinya harus dipegang oleh siapapun yang sedang berada di jaringan internet saat mereka berinteraksi. Bagaimana rupa <em>netiquette</em> itu? Prinsipnya sama seperti etiket atau sopan santun pada umumnya, hanya saja ranahnya di dunia maya!</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><span style="font-size:100%;"><em>NETIQUETTE</em> merupakan etika dalam menggunakan<span style="text-decoration: underline;"></span> internet. Internet sebagai sebuah kumpulan komunitas, diperlukan<span style="text-decoration: underline;"></span> aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet.</span></p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><span style="font-size:100%;">Sebenarnya Nettiquette ini adalah hal yang umum dan biasa, sama halnya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.</span></p><span style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);font-size:100%;" >Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete ini adalah:</span><ol style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><li><span style="font-size:100%;">Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, mungkin dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall</span></li><li><span style="font-size:100%;">Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengupload data pribadi anda. ada baiknya anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju adalah dijamin keamanannya.</span></li><li><span style="font-size:100%;">dan yang paling utama adalah hargai pengguna lain di internet<span style="text-decoration: underline;"></span>, caranya sederhana yaitu :<br /></span></li></ol> <ul style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><li><span style="font-size:100%;">Jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.</span></li></ul> <ul style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><li><span style="font-size:100%;">Jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalnya melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit</span></li></ul> <ul style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><li><span style="font-size:100%;">Jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.</span></li></ul> <ul style="font-family: verdana; color: rgb(51, 102, 102);"><li><span style="font-size:100%;">Jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.</span></li></ul>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-50989138062040884032010-10-19T07:34:00.000-07:002010-10-19T07:44:42.648-07:00latar belakang internet dan sejarah internet<p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 204, 204);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold;">SEJARAH INTERNET</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><strong></strong></span></p><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:130%;"><strong style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);">ARPANET</strong></span><br />Pada tahun 1957 Dephan AS (DoD = Departement of Defense) membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) sebagai tanggapan terhadap peluncuran Sputnik-nya Uni Sovyet. ARPA bertugas meningkatkan kemampuan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh militer. Sebenarnya ARPA tidak memiliki ahli ilmu pengetahuan ataupun laboratorium. Yang dimiliki hanya kantor dan budget kecil (bagi standar Pentagon) saja. ARPA menjalankan tugasnya dengan memberikan bantuan dan melakukan kontrak kerja dengan universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memiliki ide yang dianggap menjanjikan bagi operasinya.<span id="more-72"></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada pertengahan tahun 1960-an, saat puncak Perang Dingin, DoD ingin memiliki komando dan pengendalian jaringan yang dapat mempertahankan diri bila terjadi perang nuklir. Jaringan telepon tradisional dianggap tidak aman. Karena bila satu jalur saja hilang, maka hal ini dapat mengakibatkan terhentinya semua percakapan yang menggunakan jaringan atau bahkan yang hanya menggunakan sebagian jaringan secara tiba-tiba. Untuk mengatasi masalah ini DoD mengubah arah risetnya, ARPA.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Bekerjasama dengan beberapa universitas, ARPA memutuskan bahwa jaringan yang diperlukan DoD adalah berbentuk packet-switching yang terdiri dari sebuah subnet dan komputer-komputer host. Pada Desember 1968, ARPA memberikan kontraknya kepada BBN, sebuah biro konsultan di Cambridge, Massachusetts untuk membangun jaringan tersebut dan membuat software-software pendukung.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Walaupun masih terdapat kekurangan pada masalah software, pada Desember 1969 berhasil diluncurkan sebuah jaringan eksperimen yang menghubungkan empat buah simpul yaitu UCLA, UCSB, SRI dan Utah University. Keempat simpul ini memang memiliki berbagai kontrak dengan ARPA, dan masing-masing simpul mempunyai komputer host yang benar-benar berbeda dan tidak bersesuaian satu dengan lainnya. Jaringan ARPANET ini segera berkembang dengan pesat meliputi seluruh wilayah AS dalam tiga tahun pertamanya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Sebagai tambahan dalam membantu pertumbuhan ARPANET yang masih prematur ini, ARPA juga membiayai penelitian jaringan satelit dan jaringan radio paket yang mobile. Percobaan ini juga menunjukkan bahwa protokol-protokol ARPANET yang telah ada tidak sesuai untuk dioperasikan pada jaringan ganda. Pengamatan ini mendorong semakin banyaknya penelitian tentang protokol, yang berpuncak pada penemuan model dan protokol TCP/IP. TCP/IP secara spesifik dirancang untuk menangani komunikasi melalui internetwork, sesuatu yang menjadi semakin penting dengan semakin banyaknya jaringan dan LAN yang dihubungkan ke ARPANET.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Untuk mendorong pemakaian protokol-protokol baru tersebut, ARPA mengadakan beberapa kontrak dengan BBN dan Universitas California di Berkeley untuk mengintegrasikan protokol-protokol tersebut ke dalam Berkeley UNIX. Para peneliti di Berkeley menyusun sebuah program antarmuka (interface) ke jaringan (socket) yang memudahkan dan menulis beberapa program utilitas, aplikasi dan manajemen untuk membuat sistem jaringan lebih mudah dioperasikan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1983, ARPANET memiliki jaringan yang besar dan sudah dapat dianggap stabil dan sukses. Sampai pada keadaan ini, ARPA menyerahkan manajemen jaringan ke Defense Communication Agency (DCA) untuk menjalankan ARPANET sebagai jaringan operasional. Yang pertama dilakukan DCA adalah memisahkan bagian jaringan militer ke subnet tersendiri, MILNET, yang memiliki gateway-gateway yang sangat ketat membedakan antara MILNET dengan sisa subnet riset lainnya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Selama tahun 1980-an, jaringan-jaringan tambahan, khususnya LAN, makin banyak yang dihubungkan ke ARPANET. Sejalan dengan bertambah luasnya jaringan, host-pun semakin mahal. Karena itu DNS (Domain Naming System) dibentuk untuk mengorganisasi mesin ke dalam domain-domain tertentu dan memetakan nama-nama host ke dalam alamat-alamat IP. Sejak itu, DNS menjadi sistem database yang tergeneralisasi dan terdistribusi untuk menyimpan berbagai informasi yang berhubungan dengan penamaan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1990, ARPANET telah tersusun oleh jaringan-jaringan yang baru, yang sebenarnya dilahirkan sendiri oleh ARPANET. Setelah itu ARPANET menghentikan operasinya dan dibongkar. Sampai saat ini, MILNET masih tetap beroperasi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:130%;"><strong style="color: rgb(102, 102, 204);">NSFNET</strong></span><br />Pada akhir tahun 1970-an, NSF (National Science Foundation) melihat begitu besarnya dampak ARPANET bagi penelitian universitas. Namun hanya universitas yang memiliki kontrak penelitian dengan DoD yang dapat bergabung ke ARPANET. Kekurangan akses yang universal ini mendorong NSF untuk membangun sebuah jaringan maya, CSNET.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1984 NSF mulai merancang jaringan backbone berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan keenam pusat superkomputernya di San Diego, Boulder, Champaign, Pittsburgh, Ithaca dan Princeton. Jaringan ini diproyeksikan sebagai pengganti ARPANET dan akan dibuka untuk seluruh kelompok-kelompok riset universitas, laboratorium riset, perpustakaan dan musium untuk mengakses keenam superkomputernya itu dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Jaringan ini juga terhubung dengan ARPANET.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Jaringan NSFNET segera meraih sukses dalam waktu yang relatif singkat dan sekaligus kelebihan beban. Selanjutnya NSF dengan segera membuat rencana jaringan penerusnya dan memberikan kontrak kepada konsorsium Michigan-based MERIT untuk melaksanakan rencana tersebut. Jaringan ini pun akhirnya kewalahan sehingga pada tahun 1990 jaringan ini segera ditingkatkan kemampuannya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Seiring dengan perkembangan berkelanjutan, NSF menyadari bahwa pemerintah tidak dapat memberikan dana pengembangan jaringan untuk selamanya. Selain banyak organisasi komersial yang ingin bergabung ke dalam jaringan yang dibiayai NSF. Akibatnya, NSF meminta MERIT, MCI dan IBM untuk membentuk perusahaan nirlaba, ANS (Advanced Networks Services). Pada tahun 1990, ANS mengambil alih NSFNET dan meningkatkan kemampuan jaringan itu untuk membentuk ANSNET.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1991, Wakil Presiden AS Al Gore, mengusulkan perluasan arsitektur NSFNET agar melibatkan sekolah K-12, community college (perguruan tinggi setempat), dan college dua-tahun lebih banyak lagi. Desember 1991, Kongres AS mengesahkan rancangan undang-undang NREN (National Research and Educational Network) yang dapat diakses oleh pelaku bisnis dengan mengizinkan mereka membeli sebagian dari jaringan untuk penggunaan komersial.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1995, backbone NSFNET tidak diperlukan lagi untuk menginterkoneksikan jaringan-jaringan regional NSF. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan yang mengoperasikan jaringan IP komersial. Pada saat ANSNET dijual ke America Online pada tahun 1995, jaringan regional harus keluar dan harus memiliki layanan IP komersial untuk dapat saling terhubung.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Untuk mempermudah dan meyakinkan bahwa setiap jaringan regional dapat berkomunikasi dengan jaringan regional lainnya, NSF memberikan kontrak kerja kepada empat operator jaringan untuk membuat NAP (Network Access Point). Operator-operator tersebut adalah PacBell (San Francisco), Ameritech (Chicago), MFS (Washington D.C.) dan Sprint (New York City). Setiap operator jaringan yang ingin menyediakan layanan backbone kepada jaringan-jaringan regional NSF harus menghubungkan semua NAP tersebut. Selain NAP-NAP NSF, juga telah dibuat bermacam-macam NAP pemerintah (misalnya, FIX-E, FIX-W, MAE-East dan MAE-West) dan NAP-NAP komersial (misalnya CIX).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Negara-negara dan daerah lainnya juga membangun jaringan yang sebanding dengan NSFNET. Di Eropa misalnya, EuropaNet merupakan sebuah backbone IP untuk organisasi-organisasi riset dan EBONE merupakan jaringan yang lebih berorientasi komersial. Keduanya jaringan ini menghubungkan sejumlah kota di Eropa. Setiap negara di Eropa memiliki satu atau lebih jaringan nasional yang sebanding dengan jaringan regional NSF.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:130%;"><strong style="color: rgb(102, 102, 204);">INTERNET</strong></span><br />Setelah TCP/IP dinyatakan sebagai satu-satunya protokol resmi pada 1 januari 1983, jumlah jaringan, mesin dan pengguna yang terhubung ke ARPANET bertambah dengan pesatnya. Pada saat NSFNET dan ARPANET saling dihubungkan, pertumbuhannya menjadi eksponensial. Banyak jaringan regional yang bergabung dan hubungan-hubungan dibuat untuk membangun jaringan di Kanada, Eropa dan Pasifik.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada pertengahan tahun 1980-an, orang mulai memandang kumpulan jaringan-jaringan tersebut sebagai sebuah internet, dan kemudian disebut Internet. Pertumbuhan terus berlanjut secara eksponensial, dan pada tahun 1990 Internet telah tumbuh menjadi 3000 jaringan dan 200.000 komputer. Pada tahun 1992, host kesatu-juta telah terhubung ke jaringan. Pada tahun 1995, terdapat banyak backbone, ratusan jaringan tingkat menengah (regional), puluhan ribu LAN, jutaan host dan puluhan juta pengguna.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Faktor yang mempunyai andil besar dalam pertumbuhan yang cepat itu adalah penyambungan jaringan-jaringan yang telah ada ke Internet. Pada waktu yang lampau penyambungan tersebut meliputi SPAN (jaringan fisika luar angkasa NASA), HEPNET (jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN (jaringan akademis Eropa), dan jaringan-jaringan lainnya. Sejumlah link trans atlantik juga terbentuk. Dengan perkembangan yang eksponensial ini, cara informal lama dalam mengoperasikan Internet tidak lagi dipakai. Pada bulan Januari 1992, Masyarakat Internet (Internet Society) terbentuk. Masyarakat Internet bertujuan untuk mempromosikan manfaat Internet.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Sampai awal tahun 1990-an, Internet banyak dipakai oleh para akademisi, pemerintah dan para peneliti industri. Sebuah aplikasi baru, WWW (World Wide Web) mengubah wajah Internet dan membantu jutaan pengguna baru, nonakademisi ke jaringan. Aplikasi ini, ditemukan oleh fisikawan CERN Tim Berners-Lee, tanpa mengubah fasilitas-fasilitas yang telah ada namun membuatnya menjadi lebih mudah digunakan. Bersama-sama dengan Mosaic viewer, yang dibuat oleh NCSA (National Center for Supercomputer Applications), WWW memungkinkan sebuah situs (site) untuk menyusun sejumlah halaman informasi yang berisi teks, gambar, suara dan bahkan video, dengan meletakkan link ke halaman-halaman lainnya. Dengan meng-klik sebuah link, pengguna akan segera dibawa ke halaman yang ditunjukkan oleh link tersebut.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Dalam setahun setelah Mosaic diluncurkan, jumlah server WWW berkembang dari 100 menjadi 7000. Pertumbuhan yang cepat ini terus berlangsung dengan pesat sampai sekarang.</span></p><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: justify;"><br /></p><p style="color: rgb(51, 204, 255); font-family: verdana; text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:180%;"><span style="color: rgb(102, 102, 0); font-weight: bold;">LATAR BELAKANG INTERNET</span></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(153, 153, 0);font-size:100%;" ><span style="font-family: verdana;">Cikal bakal dari Internet adalah ARPANET, sebuah jaringan eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat berbasis komunikasi data paket yang didirikan di tahun 1969. Tujuannya untuk menghubungkan para periset ke pusat-pusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana kompuer seperti </span><i style="font-family: verdana;">disk space, data base </i><span style="font-family: verdana;">dan lain-lain. Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama lembaga yang dinamakan </span><i style="font-family: verdana;">Advanced Research Projects Agency (ARPA)</i><span style="font-family: verdana;"> . Diawal 1980-an, </span><i style="font-family: verdana;">ARPANET </i><span style="font-family: verdana;">terpecah menjadi dua jaringan, yaitu </span><i style="font-family: verdana;">ARPANET</i><span style="font-family: verdana;"> dan </span><i style="font-family: verdana;">Milnet</i><span style="font-family: verdana;"> (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut </span><i style="font-family: verdana;">DARPA Internet</i><span style="font-family: verdana;">, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Di tahun 1986 lahir </span><i style="font-family: verdana;">National Science Foundation Network (NSFNET),</i><span style="font-family: verdana;"> yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini </span><i style="font-family: verdana;">Internet </i><span style="font-family: verdana;">terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui </span><i style="font-family: verdana;">Internet</i><span style="font-family: verdana;"> dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain. </span></span></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-5107112440145245012010-10-19T05:54:00.000-07:002010-10-19T10:10:54.539-07:00dampak positif dan negatif dari pemanfaatan teknologi internet dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari ditinjau dari ilmu psikologi<div style="text-align: center; font-weight: bold;font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-family: webdings;font-size:130%;" ><span style="color: rgb(102, 0, 0);">Dampak positif dan negatif dari pemanfaatan teknologi internet dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari ditinjau dari ilmu psikologi</span></span><br /></span></div><p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;">Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang elektromagnetik).Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri ( bagaikan nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;">Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><strong>Dampak Positif:</strong></span><span style=";font-size:85%;" ><span>1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. </span><span style=";font-size:85%;" ><span>2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. </span><span style=";font-size:85%;" ><span>3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. </span><span style=";font-size:85%;" ><span>4.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. </span><span style=";font-size:85%;" ><span>5.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain </span><span style=";font-size:85%;" ><span>6.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.</span><span style="font-size:85%;"><strong><span style="">Dampak Negatif</span></strong></span><span style=";font-size:85%;" ><br /><strong><em>Pornografi</em></strong><br />Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.</span><span style=";font-size:85%;" ><strong><em>Violence and Gore</em></strong><br />Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><strong><em>Penipuan</em></strong><br />Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><strong><em>Carding</em></strong><br />Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.</span></p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); font-family: verdana;"><span style="font-size:85%;"><strong><em>Perjudian</em></strong><br />Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.</span><span style=";font-size:85%;" ><span>1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). </span><span style=";font-size:85%;" ><span>2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. </span><span style=";font-size:85%;" ><span>3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style=";font-size:85%;" >Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). </span></p> <p class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0pt 50% white; text-indent: -0.25in; line-height: 15.6pt; margin: 5pt 20.4pt 5pt 23.1pt; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0);"><br /></p><div style="text-align: center; font-weight: bold;font-family:arial;"><div style="text-align: center; color: rgb(51, 102, 255);"><span style="color: rgb(102, 102, 102);font-size:130%;" ><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-family: courier new;font-size:130%;" >solusi atas ekses negatif penggunaan aplikasi internet</span></span></span><br /></div><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-family: courier new;font-size:130%;" ><br /></span></span></span><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: normal;">Polemik mengenai perlunya penyaringan konten negatif d internet, khususnya yang berbau pornografi, kembali mengemuka beberapa hari terakhir. Terutama setelah Menkominfo Tifatul Sembiring menitahkan kepada </span><em style="font-weight: normal;">Internet Service Provider</em><span style="font-weight: normal;"> (ISP) atau penyedia jasa internet melaksanakan kewajiban penyaringan tersebut.</span></span><span style="font-size:100%;"><br /><span style="font-weight: normal; font-family: verdana;">Namun nampaknya, hingga saat ini belum ada kesepahaman apalagi titik temu secara teknis pelaksanaan penyaringan yang efektif antara pelaku industri yang dikenai kewajiban dengan pemerintah yang menginginkan hal ini terwujud segera, mengingat semakin besarnya dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Kedua belah pihak sepertinya harus berusaha saling memahami dan membuka peluang kerjasama.</span></span></div><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><strong>Suatu Keniscayaan<br /></strong><br />Pada dasarnya, penyaringan konten adalah suatu hal yang wajar dan dilakukan oleh hampir semua negara yang memanfaatkan internet. Tujuannya adalah untuk melindungi tatanan sosial masyarakat, norma dan nilai yang diyakini atau dianut oleh negara dan bangsa serta sekaligus menjaga agar iklim industri juga berjalan dalam suasana yang kondusif.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Walaupun dengan cara dan sasaran yang berbeda-beda namun sebagian besar penyaringan yang dilakukan oleh negara-negara ini ditujukan kepada konten yang dianggap negatif dan atau melanggar hukum positif yang berlaku di suatu negara. Sehingga penyaringan konten ini dapat dianggap sebagai salah satu upaya menangkal kejahatan di internet.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sebagai ilustrasi, kebanyakan negara maju di Eropa dan Amerika walaupun permisif terhadap industri konten pornografi namun kenyataannya melakukan pengawasan dan pembatasan akses yang tegas untuk kelompok masyarakat tertentu saja, misalnya berdasarkan umur dan lokasi geografis sesuai dengan budaya setempat.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sedangkan pornografi anak sama sekali dilarang dan selalu dianggap sebagai suatu kejahatan yang amat berat ancaman hukumannya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Di Indonesia, yang dimaksud dengan konten negatif di internet adalah yang mengandung perbuatan yang dilarang di dalam UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yaitu tepatnya pada pasal 27 Ayat 1 (Kesusilaan), Ayat 2 (Perjudian), Pasal 3 (Penghinaan dan atau Pencemaran Nama Baik), Ayat 4 (Pemerasan dan atau Pengancaman) dan Pasal 28 Ayat 1 (Menyebarkan berita bohong), Ayat 2 (SARA).</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Khusus untuk asusila diambil pula pasal-pasal di dalam Undang Undang Anti Pornografi dan untuk kejahatan terhadap anak-anak digunakan Undang Undang Perlindungan Anak.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><strong>Kebebasan di Internet<br /></strong><br />Namun demikian, ada sebagian kelompok pendukung kebebasan di internet yang khawatir adanya intervensi, apapun itu bentuknya terhadap kehendak masyarakat internet adalah pelanggaran terhadap hak kebebasan berbicara serta berekspresi. Sekalipun itu dilakukan negara berdasarkan hukum positif.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Pada kenyataannya, semua negara demokrasi di dunia mengakui bahwa ada kebebasan berbicara dan berekspresi namun hak ini dibatasi oleh hak orang lainnya. Ketika ada orang lain atau kepentingan publik yang dirugikan, maka kebebasan itu tetap harus dibatasi dan dikendalikan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Dan semua negara yang telah memanfaatkan internet juga telah sepakat bahwa tindak pidana tetaplah suatu perbuatan kriminal, bukan bagian dari kebebasan yang dimaksud di atas.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sesungguhnya model penyaringan konten internet yang bersifat represif dengan latar belakang ideologi dan politik serta kepentingan nasional hanya terjadi di beberapa (sebagian kecil) negara saja seperti China, Arab Saudi, Iran, Myanmar, Korea Utara, Malaysia dan beberapa negara kecil lainnya yang tidak signifikan jumlahnya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Hal itu biasanya dilakukan dengan cara mengendalikan infrastruktur internet secara keseluruhan untuk membatasi gerakan publik yang menyokong separatisme, keterbukaan dan demokrasi serta HAM yang bertentangan dengan kepentingan kekuasan dan dianggap mengancam integritas nasional, sekaligus mencegah konten yang dianggap negatif secara universal (asusila, perjudian, dan lainnya).</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Meskipun demikian, kebijakan pengendalian infrastruktur internet semacam ini juga tidak selalu berkonotasi negatif.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Statistik menunjukkan bahwa pada sisi lain kebijakan pengendalian tersebut ternyata dapat meningkatkan kualitas efisiensi akses yang justru memajukan bangsa itu sendiri. Sebab, komunitas internetnya lebih fokus di dalam memanfaatkan internet sekaligus menciptakan kemandirian. Negara itu tidak lagi tergantung pada layanan internet dan konten dari negara lain. Sehingga potensi dan ekonomi internet lokal pun tumbuh pesat.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><strong>Konsep Pendekatan<br /></strong><br />Pihak Pemerintah, pelaku industri maupun komunitas internet terutama aktivis media alternatif (<em>bloggers/citizen jurnalism</em>) dan kadang kala kalangan jurnalis media <em>mainstream</em> (terutama <em>online</em>) masih rancu menempatkan penyaringan sebagai suatu sensor. Sesungguhnya konsep pendekatan keduanya berbeda.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Di dalam penyaringan, suatu konten negatif telah terlebih dahulu ada atau ditayangkan baru kemudian diambil tindakan atau upaya untuk membatasi akses kepadanya. Sedangkan sensor adalah sebuah proses di mana produksi suatu konten harus mendapatkan persetujuan dari otoritas tertentu sebelum ditayangkan sehingga model sensor adalah pengendalian sepenuhnya terhadap kebebasan berbicara dan berekspresi.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sementara penyaringan justru dimaksudkan melindungi dari konten yang tidak dikehendaki oleh publik. Pada prinsipnya sensor mengubah atau menghilangkan sebagian atau seluruhnya suatu konten sedangkan konsep penyaringan hanyalah melakukan penangkalan terhadap konten yang spesifik.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Di Indonesia, polemik terkait konsep kebijakan penyaringan nampaknya terbagi dalam dua pendapat <em>mainstream. </em>Yang pertama, konsep <em>self filtering </em>(penyaringan sendiri) yang banyak didukung oleh komunitas sipil dan pelaku industri internet selaku pemangku kepentingan.<br />Pendapat pertama ini percaya kepada kearifan para pengguna internet. Untuk mencegah konten negatif dilakukan kampanye berkelanjutan untuk menggugah kesadaran dan memberi keterampilan serta solusi (perangkat, tools, layanan) sehingga para pengguna mampu melindungi dirinya sendiri secara mandiri.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Para aktivis, pelaku industri dan pemerintah berperan sesuai kapasitas masing-masing serta bekerjasama menyelenggarakan kegiatan kampanye sebanyak mungkin dan menyebarluaskan solusinya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Konsep self filtering ini diyakini dapat berjalan efektif apabila didukung oleh semua pelaku yang terlibat di dalam aktivitas berinternet di Indonesia. Secara strategis para aktivis internet percaya bahwa konsep ini dalam jangka panjang lebih mendidik karena turut menyiapkan kesiapan mental pengguna internet.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sekaligus meminimalisir intervensi, arogansi dan penyalahgunaan kewenangan pemerintah di dalam melakukan represi ranah internet dimana hal tersebut dapat berpotensi mencederai hak kebebasan berbicara dan berekspresi.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Yang kedua adalah konsep filtering by design (penyaringan terstruktur) yang banyak didukung oleh para ahli praktisi keamanan internet dan pemerintah.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Dalam konsep ini seluruh pemangku kepentingan internet di Indonesia didorong oleh pemerintah untuk bekerja sama membangun suatu layanan penyaringan konten negatif yang terintegrasi dan komprehensif (menyeluruh) diterapkan sesuai dengan tatanan industri internet nasional sebagai suatu tanggung jawab moral bersama.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Semua inisiatif diadopsi, difasilitasi dan dilakukan dengan kewenangan (regulasi, birokrasi, represi) pemerintah. Sedang untuk mencegah terjadinya abuse of power (penyalahgunaan) maka sistem yang dibangun harus memungkinkan peran serta masyarakat sipil, komunitas internet dan dunia industri yang lebih dominan dibandingkan dengan pemerintah/kekuasaan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Konsep filtering by design diyakini dapat berjalan efektif untuk secara instan melindungi para pengguna yang awam, pengguna baru dan anak-anak terutama terhadap praktek penyesatan yang dilakukan oleh penyedia konten negatif.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Para pendukung konsep ini percaya bahwa pada prakteknya kemampuan melakukan kampanye kesadaran yang dilakukan oleh pihak manapun sangatlah terbatas dan tidak mampu menjangkau keseluruhan populasi pengguna internet yang terus tumbuh dan berkembang dengan pesat.<br />Sehingga kondisi pada umumnya yang akan terjadi adalah lebih banyak pengguna internet yang tidak terlindungi sehingga ini menimbulkan aneka kerawanan. Maka lebih baik dilakukan proteksi preventif dan reaktif ketimbang menunggu kesadaran dan partisipasi pengguna.<br />Walaupun untuk itu diperlukan effort yang besar serta penataan kembali hingga penyederhanaan tatanan industri internet nasional dan kondisi infrastrukturnya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sekedar catatan, dengan tingkat pertumbuhan dan penetrasi internet saat ini, diperkirakan ada 10 ribu pengguna internet baru setiap hari di Indonesia dan lebih dari 40% diantaranya adalah anak-anak remaja usia sekolah menengah.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sebagian besar bahkan seluruhnya pengguna baru ini adalah sangat awam dan tidak pernah mendapat informasi dan pendampingan untuk melindungi diri dan lingkungan dari dampak negatif internet serta konten negatif yang berbahaya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><strong>Pemahaman Teknis<br /></strong><br />Para pengambil kebijakan yang nantinya akan membahas penyaringan konten internet pada prinsipnya harus memiliki pemahaman teknis bagaimana internet bekerja dan pada tingkatan mana suatu solusi penyaringan konten akan dapat dilakukan dan model serta teknologi apa saja yang mungkin diterapkan:</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>1.Penyaringan pada jaringan. </em> Pada prinsipnya internet adalah jaringan global yang menghubungkan titik akses dengan layanan tujuannya. Koneksi internet terjadi sebagai suatu proses dimana perangkat akses akan saling terhubung dengan aneka layanan internet melalui suatu jaringan publik secara terbuka.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Dalam proses ini secara prinsip ada tiga hal yang bekerja yaitu alamat IP (setiap perangkat akses memiliki alamat IP yang unik sebagai pengenal di dalam jaringan), <em>domain name</em> (sistem pemetaan alamat IP ke nama yang mudah dikenal manusia dan sebaliknya) dan URL (<em>uniform resource locator </em>atau sistem yang mengarahkan pengguna ke suatu lokasi konten tertentu).</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Maka teknis penyaringan konten pun dapat dilakukan dengan metode daftar hitam (blacklist) alamat IP, domain dan URL yang dipastikan mengandung konten negatif. Semua ini dapat dilakukan pada tingkat pengguna, tapi untuk hasil yang lebih efektif dan berskala luas harus dilakukan oleh ISP dan NAP.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Karakteristik penyaringan berbasis daftar hitam alamat IP dan domain relatif sifatnya tetap/tidak berubah untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga tidak membutuhkan sumber daya yang besar untuk implementasi. Biayanya murah dan mudah direplikasi ke semua ISP karena <em>database blacklist </em>dapat digunakan bersama.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Kelemahannya, apabila database daftar hitam semakin besar maka waktu proses (<em>latency</em>) yang diperlukan untuk memeriksa setiap akses yang terjadi mungkin akan meningkat. Namun ada banyak cara untuk mereduksi, misalnya dengan menyediakan <em>active buffer </em>yang lebih besar.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Ada banyak layanan penyedia daftar hitam terkini untuk pemutakhiran data baik yang berbayar (langganan) maupun tidak berbayar. Sehingga setiap ISP dapat leluasa menyelenggarakan penyaringan dengan klasifikasi sesuai selera menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya. Bahkan mungkin bisa dijual juga sebagai layanan nilai tambah <em>(value added service).</em><em><br /></em>Pilihan lain, pemutakhiran dapat melibatkan peran serta komunitas internet secara aktif lewat mekanisme pelaporan dan partisipasi pengklasifikasian konten negatif.</span> </p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sedangkan untuk penyaringan URL membutuhkan upaya dan sumber daya yang lebih besar dibandingkan penyaringan berbasis IP dan domain karena suatu URL sifatnya spesifik (langsung mengarah pada lokasi konten tertentu) dan dinamis (dapat berubah dengan cepat).<br />Penentuan alamat URL berada sepenuhnya dalam kendali pemilik atau penyebar konten tersebut. Sehingga apabila konten tersebut bersifat negatif dan diburu (disaring) oleh banyak pihak maka si pelaku dapat dengan mudah memindahkan lokasinya bahkan menggandakannya di berbagai tempat lain untuk menghindari penangkalan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Bahkan konten ini dapat disisipkan pada konten lain yang sebenarnya baik, sehingga sangat mungkin upaya penyaringan URL yang tidak presisi dapat mengakibatkan turut tersaringnya konten lain yang tidak bersalah. Upaya ini dapat menjadi semakin kompleks apabila pelaku memanfaatkan teknologi penyebaran artifisial secara otomatis sehingga bersifat acak, menyebar luas dan menyamarkan konten tersebut dalam konten-konten biasa lainnya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sesuai dengan tatanan industri internet Indonesia saat ini maka sebaiknya proses penyaringan URL dilakukan di tingkat NAP selaku penyelenggara <em>gateway </em>dan <em>exchange </em>bukan di ISP atau apalagi pengguna akhir.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Proses ini juga harus melibatkan peran aktif pemerintah sebagai justifikasi penyaringan yang dilakukan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Berbeda dengan penyaringan berbasis IP dan domain yang bisa dilaksanakan secara terbuka melibatkan banyak pihak, maka proses untuk penyaringan URL sebaiknya dilaksanakan secara tertutup, cermat, berhati-hati serta melibatkan segelintir pihak yang tidak hanya kompeten tetapi juga memiliki kewenangan sesuai peraturan perundangan yang ada.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Penyaringan berbasis IP, <em>domain </em>dan URL adalah jenis <em>filtering by design.</em></span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em> </em><em>2.Penyaringan pada aplikasi. </em> Pada dasarnya konten negatif sebenarnya dapat menyebar dengan berbagai macam cara memanfaatkan keawaman pengguna dan kelemahan aplikasi yang digunakannya. Sehingga konsep self filtering dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan ini. Intinya pengguna diajak meningkatkan kesadaran dan keterampilannya agar mampu melindungi diri dan turut serta menangkal penyebaran konten negatif di lingkungannya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Ada banyak solusi untuk melakukan proteksi dan penyaringan aplikasi yang digunakan untuk akses internet. Misalnya menggunakan teknik deteksi kata kunci <em>(keyword), </em>pengenalan artifisial <em>(regex) </em>dan daftar putih <em>(whitelist). </em>Semua ini dikombinasikan pula dengan sistem dan teknologi anti virus, anti <em>malware </em>dan personal <em>firewall </em>yang terintegrasi di dalam sistem operasi.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sistem perlindungan pengguna pada umumnya sudah tersedia secara default di setiap aplikasi, akan tetapi perlu diaktifkan dikonfigurasi secara manual. Apabila aplikasi yang digunakan seperti email agent, web browser belum menyediakan fasilitas ini maka pengguna dapat memasang produk pihak ketiga baik yang berbayar maupun yang tidak berbayar. Banyak pilihannya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Walaupun pada dasarnya penyaringan pada aplikasi dapat dilakukan sendiri oleh pengguna akan tetapi ISP sudah seharusnya juga menyediakan layanan dukungan teknis sekaligus menyediakan aneka pilihan aplikasi perlindungan beserta pemutakhirannya apabila sekiranya nanti pengguna membutuhkan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><strong>Tantangan Implementasi<br /></strong><br />Secara teoritis dan teknis penyaringan konten negatif sangat mungkin dilakukan baik di tingkat jaringan melibatkan penyelenggara (NAP dan ISP) maupun pada tingkat pengguna (<em>self filtering</em>). Tetapi ada beberapa hal yang patut dicermati berdasarkan pengalaman implementasi penyaringan konten negatif di negara lain dan inisiatif yang dilakukan oleh komunitas internet indonesia selama ini.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>1. Masalah volume<br /></em><br />Pertumbuhan konten termasuk yang negatif, pengguna dan traffic internet itu sendiri sangat pesat dan eksponensial. Sehingga upaya penyaringan akan membutuhkan upaya dan sumber daya serta biaya yang semakin meningkat.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Maka sebelum kebijakan penyaringan diterapkan, terlebih dahulu harus ada konsep dan desain serta rencana implementasi komprehensif serta telah teruji <em>(proven) </em>kehandalannya untuk menangani skala yang luas dan terus tumbuh. Pemerintah dan industri yang terlibat harus mampu menjamin aspek keberlangsungannya, karena sistem itu akan dibutuhkan jangka panjang.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>2. Masalah kejenuhan<br /></em><br />Bagaimanapun sistem penyaringan ini masih akan membutuhkan intervensi manual terutama untuk dua hal melakukan klasifikasi jenis konten negatif apakah itu tergolong sebagai pornografi, judi, dan lainnya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Untuk melakukan pemeriksaan apakah konten yang dilaporkan masyarakat memang benar mengandung unsur negatif yang dilarang sekaligus melakukan pengujian apakah penyaringan yang dilakukan telah tepat sasaran. Pengalaman inisiatif sistem DNS filtering Nawala Project yang diselenggarakan oleh Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI) dalam sehari bisa diterima 200 lebih email pengaduan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Pemeriksaan dan klasifikasi adalah pekerjaan yang melelahkan dan mengakibatkan kejenuhan mental dan pikiran yang luar biasa serta diperlukan kemampuan ketahanan tersendiri untuk melakukannya. Apalagi bila proses itu dikerjakan oleh relawan <em>(voluntary), </em>maka akan sangat sulit dijamin kecepatan respon pengaduan dan akurasi proses pemutakhiran data daftar hitam.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sangat mungkin terjadi kesalahan akibat kekurangcermatan dan kelelahan mental. Maka harus dipikirkan kesiapan sumber daya manusia dari segi jumlah serta jadwal rotasi yang wajar untuk mengantisipasi pertubuhan pengaduan konten.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>3. Masalah justifikasi<br /></em><br />Suatu konten sebelum diklasifikasi dan dimasukkan ke dalam daftar hitam penyaringan harus mendapatkan justifikasi sebab musabab mengapa konten tersebut dianggap mengandung unsur negatif.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Pemerintah harus menghimpun sekelompok orang yang dianggap mewakili kepentingan dan sudut pandang yang ada di dalam masyarakat untuk melakukan justifikasi. Kelemahannya, belum tentu justifikasi itu diterima oleh kelompok lain atau minoritas yang terabaikan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Hal semacam ini justru bisa menjadi preseden praktek demokrasi yang buruk. Kesalahan dan bias subyektif di dalam justifikasi bisa jadi berakibat fatal, sebagai contoh pengalaman yang terjadi di Nawala Project.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Penyaringan terhadap suatu situs yang memuat konten perdebatan agama yang cenderung mengarah kepada unsur SARA justru mendapatkan pertentangan dari kelompok yang merasa dihilangkan hak jawabnya oleh sistem penyaringan karena mereka tidak lagi leluasa mengakses situs debat tersebut.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Apalagi sebenarnya di dalam pemahaman dan definisi konten negatif menurut undang-undang pun ternyata masih menyisakan ruang intepretasi yang berbeda.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>4. Masalah kebutuhan khusus<br /></em><br />Dalam banyak aspek suatu sistem penyaringan sangat mungkin menghambat kegiatan tertentu yang sangat penting dan strategis seperti penelitian/riset, intelejen/data mining, sistem deteksi dini terhadap anomali infrastruktur internet hingga proses penegakan hukum.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sebagai ilustrasi, upaya pelacakan dan pengumpulan alat bukti serta petunjuk di dalam proses penyelidikan dan penyidikan kasus penyebaran konten negatif justru memerlukan akses yang bebas terhadap material tersebut.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Untuk keperluan penyediaan alat bukti digital forensik <em>(digital evidence containment) </em>bahkan harus dilakukan retensi bukan hanya oleh penegak hukum tetapi juga pihak penyelenggara (misalnya <em>web hosting </em>atau <em>content provider</em>).</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Prosedur ini sangat diperlukan di dalam rekonstruksi pengungkapan tindak kejahatan digital. Apabila tekanan ketentuan penyaringan kurang memperhitungkan kebutuhan penegakan hukum, kebijakan tersebut justru akan mendorong penyelenggara untuk melakukan tindakan yang justru mengakibatkan hilangnya alat bukti, menghapus jejak pelaku dan menyulitkan proses hukum di kemudian hari.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>5. Masalah peralihan saluran penyebaran<br /></em><br />Pengendalian konten harus dilakukan secara cermat, hati-hati, memperhatikan momentum di masyarakat serta tidak terburu-buru. Kearifan diperlukan justru untuk menjamin keberhasilan upaya ini dalam jangka panjang Sebab di dalam proses penyaringan sebenarnya berlaku hukum balon, yaitu apabila dipencet hingga mengempis pada satu sisi justru akan mengembang luas di sisi yang lain.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Penyaringan konten negatif pada layanan yang berada di saluran terbuka justru akan mendorong penyebaran melalui saluran yang tertutup dan lebih bersifat pribadi (<em>private</em>). Misalnya, penyaringan situs pornografi mungkin akan mendorong penyebaran konten negatif ini melalui saluran email, <em>peer to peer file sharing, </em>dan lainnya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Akses yang bersifat tertutup dan pribadi seperti ini tentu saja sangat sulit untuk ditangkal dan sudah masuk ke wilayah hak individu yang justru harus dilindungi sesuai prinsip Hak Asasi Manusia (HAM).</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>6. Perkembangan akses seluler<br /></em><br />Semua pihak kini mengkritisi penyebaran konten negatif pada saluran internet konvensional dan menyatakannya sebagai situasi yang kritis. Namun sebenarnya ada saluran lain yang luput dari perhatian kita yaitu akses selular. Apabila kita memperhatikan angka statistiknya maka segera dapat disadari bahwa masa depan internet justru ada di saluran selular ini.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Dalam 15+ tahun usia internet konvensional indonesia hanya mampu menghimpun 45 juta pengguna. Sementara akses data internet melalui jalur selular berhasil mencapai angka penetrasi 45 juta hanya dalam waktu 5 tahun.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Dari segi perangkat akses, internet konvensional saat ini hanya memiliki sekitar 8+ juta terminal (komputer) sementara untuk akses selular ada 85 juta perangkat yang sudah GPRS/EDGE, UMTS/HSDPA (3G), EVDO ready.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Model bisnis layanan seluler sangatlah berbeda dengan layanan internet biasa, dimana pemilik dan pelanggan seluler tidak serta merta menjadi pengguna akses data/internet.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sehingga cara pendekatan dan edukasi penggunanya pun berbeda namun ironisnya justru Pemerintah selaku regulator yang hendak mendorong implementasi penyaringan konten negatif sama sekali belum mengajak dan atau mewajibkan para operator selular sebagaimana dikenakan pada ISP dan NAP.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;"><em>7. Penyebaran offline<br /></em><br />Bahwa antara dunia nyata dan dunia maya pada saat ini bukanlah dua ranah yang terpisah namun justru saling terkait erat satu sama lain. Yang terjadi di ranah internet juga membawa dampak ke ranah nyata dan sebaliknya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Sehingga dalam kaitan upaya penyaringan konten negatif di internet harus pula diiringi dengan gerakan yang serupa di ranah nyata ini dan dilaksanakan secara bersamaan, intensif serta berkelanjutan.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Apabila tindakan dan sikap tegas tidak dilakukan di kedua ranah maka niscaya akan terjadi efek ping-pong dimana konten negatif akan berpindah-pindah dari ranah maya ke ranah nyata dan sebaliknya.</span></p><div style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: normal; font-family: verdana; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:100%;">Demikian. Kiranya tulisan ini dapat mengawali wacana untuk menuju suatu kesepahaman dan kesamaan persepsi antara seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalam inisiatif ini. Semoga internet indonesia semakin maju, aman dan nyaman terbebas dari gangguan konten negatif dan berganti dengan tumbuhnya konten positif yang bermanfaat, memajukan dan mensejahterakan.</span></p></div><p class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0pt 50% white; text-indent: -0.25in; line-height: 15.6pt; margin: 5pt 20.4pt 5pt 23.1pt; font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 0); text-align: left;"><span style=";font-family:Verdana,sans-serif;font-size:8.5pt;" ></span></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-84128820185291256492010-10-18T06:50:00.000-07:002010-10-19T05:47:38.743-07:00Pencurian data pribadi dan Penyalahgunaan internet<div style="text-align: center;font-family:verdana;"><span style="color: rgb(204, 0, 0); font-weight: bold;font-family:georgia;font-size:180%;" >HINDARI DATA PRIBADI TERCURI</span><br /></div><br /><span style="color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;font-size:100%;" >Meningkatnya pencurian data pribadi kini menjadi momok yang menakutkan bagi setiap orang. Hal ini bisa saja menimpa Anda, dan yang lebih menakutkan apabila pencurian data ini sama sekali tidak kita sadari.</span> <p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Lalu bagaimana menecegah hal ini menimpa Anda? Berikut ini cara-cara pencegahan yang harus Anda perhatikan.</span></p><div style="font-family: verdana; color: rgb(204, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Tak membawa akte lahir, paspor, kartu penting lain bila tak mendesak<br /><span id="more-6398"></span></span> <span style="font-size:100%;">Dokumen-dokumen di atas mengandung informasi pribadi yang sangat penting. Melalui data-data di kartu tersebut, seseorang dapat menelusuri data-data lain mengenai diri kita. Dengan tidak membawa-bawa dokumen tersebut, berarti Anda meminimalisir resiko kehilangan. Simpan dokumen tersebut di tempat yang paling aman di rumah Anda atau di hotel tempat Anda menginap.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Perhatikan rekening bank Anda secara online sesering mungkin<br />Anda harus waspada dengan pergerakan saldo di rekening bank. Kebanyakan penipuan keuangan dilakukan tanpa disadari. Perhatikan perubahan saldo bahkan walau hanya Rp 10 ribu, karena bisa jadi, itu salah satu bentuk penipuan.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Jangan simpan semua kartu kredit dalam satu dompet<br />Bawa hanya satu kartu kredit di dompet Anda, dan simpan sisanya di rumah. Cara ini tak hanya menghalangi Anda untuk mudah tergiur menggesek banyak kartu kredit dalam satu waktu, sekaligus memperkecil resiko potensi kerugian saat dompet yang Anda bawa hilang.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Hati-hati saat menggunakan komputer milik umum<br />Setiap komputer bisa saja terinfeksi program mata-mata (spyware). Sebuah program mata-mata bisa merekam setiap ketikan keyboard komputer pengguna. Jadi bila Anda sedang login dan mengetikkan password akun bank secara online, atau misalnya berbelanja secara online menggunakan komputer publik, bisa saja seorang cracker (hacker jahat) kemudian memanfaatkan rekaman data tersebut untuk menjebol kartu kredit Anda</span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 102, 0);"> </div><p style="text-align: justify; color: rgb(204, 102, 0); font-family: verdana;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Jangan gunakan kartu debit untuk berbelanja secara online<br />Menggunakan kartu debit secara online sangat berbahaya. Sebab, bila seorang pencuri data bisa mengetahui nomor kartu debit Anda, ia bisa mengosongkan rekening Anda hanya dalam waktu lima menit.</span></p><p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 102, 0);"><br /></p><p style="text-align: center; color: rgb(204, 102, 0); font-weight: bold;font-family:verdana;"><span style=";font-family:arial;font-size:130%;" ><span style="color: rgb(51, 153, 153);">BAHAYA PENYALAHGUNAAN INTERNET</span></span></p><span style=";font-family:verdana;font-size:100%;" ><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Jika pemakaian internet disalah gunakan maka akan menimbulkan banyak kerugian kepada umat manusia. Kebutuhan dan penggunaan akan teknologi informasi yang diaplikasikan dengan internet dalam segala bidang seperti e-banking, e-commerce, e-government, e-education dan banyak lagi telah menjadi sesuatu yang lumrah. Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace yaitu sebuah dunia komunuikasi berbasis computer yang menawarkan realitas yang baru berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata).</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);"> Perkembangan internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan penggunaanya. Mempunyai banyak dampak baik positif maupun negative. Untuk yang bersifat positif, banyak manfaat dan kemudahan yang didapat dari teknologi ini, misalnya kita dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dengan e-banking, e-commerce juga membuat kita mudah melakukan pembelian maupun penjualan suatu barang tanpa mengenal tempat. Mencari referensi atau informasi mengenai ilmu pengetahuan juga bukan hal yang sulit dengan adanya e-library dan banyak lagi kemudahan yang didapatkan dengan perkembangan Internet. Tentunya, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi Internet membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak dengan manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan resiko tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun negara disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Banyaknya dampak negatif yang timbul dan berkembang, membuat suatu paradigma bahwa tidak ada komputer yang aman kecuali dipendam dalam tanah sedalam 100 meter dan tidak memiliki hubungan apapun juga. Seperti seorang hacker dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan untuk mencuri informasi nasabah yang terdapat di dalam server mengenai data base rekening bank tersebut, karena dengan adanya e-banking jaringan tersebut dapat dikatakan terbuka serta dapat diakses oleh siapa saja. Walaupun pencurian data yang dilakukan sering tidak dapat dibuktikan secara kasat mata karena tidak ada data yang hilang tetapi dapat diketahui telah diakses secara illegal dari sistem yang dijalankan.</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tidak kurang menghebohkannya adalah beredarnya gambar-gambar porno hubungan seksual/pornografi, misalnya antara seorang bintang sinetron Sukma Ayu dan Bjah, seorang penyanyi dari group band yang ternama. Gambar-gambar tersebut beredar secara luas di Internet baik melalui e-mail maupun dalam tampilan website yang dapat disaksikan oleh siapa saja secara bebas.</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Pengungkapan kejahatan ini masih sangat kecil sekali, dikarenakan banyak kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pengungkapannya. Saat ini, bagi mereka yang senang akan perjudian dapat juga melakukannya dari rumah atau kantor hanya dengan mengakses situs www.indobetonline.com atau www.tebaknomor.com dan banyak lagi situs sejenis yang menyediakan fasilitas tersebut dan memanfaatkan fasilitas Internet banking untuk pembayarannya. E-commerce tidak sedikit membuka peluang bagi terjadinya tindak pidana penipuan, seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Medan yang memasang iklan di salah satu website terkenal “Yahoo” dengan seolah-olah menjual mobil mewah Ferrary dan Lamborghini dengan harga murah sehingga menarik minat seorang pembeli dari Kuwait. Perbuatan tersebut dapat dilakukan tanpa adanya hubungan terlebih dahulu antara penjual dan pembeli, padahal biasanya untuk kasus penipuan terdapat hubungan antara korban atau tersangka.</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dunia perbankan melalui Internet (ebanking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan, 130 nasabah BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para webmaster di Indonesia, www.webmaster.or.id.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Selain carding, masih banyak lagi kejahatan yang memanfaatkan Internet. Tentunya masih hangat dalam pikiran kita saat seorang hacker bernama Dani Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface (Deface disini berarti mengubah atau mengganti tampilan suatu website) dengan mengubah nama-nama partai yang ada dengan nama-nama buah dalam website www.kpu.go.id, yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama–nama partai yang diubah bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak aman dan dapat diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Teknik lain adalah yang memanfaatkan celah sistem keamanan server alias hole Cross Server Scripting (XXS) yang ada pada suatu situs. XXS adalah kelemahan aplikasi di server yang memungkinkan user atau pengguna menyisipkan baris-baris perintah lainnya. Biasanya perintah yang disisipkan adalah Javascript sebagai jebakan, sehingga pembuat hole bisa mendapatkan informasi data pengunjung lain yang berinteraksi di situs tersebut. Makin terkenal sebuah website yang mereka deface, makin tinggi rasa kebanggaan yang didapat. Teknik ini pulalah yang menjadi andalan saat terjadi cyberwar antara hacker Indonesia dan hacker Malaysia, yakni perang di dunia maya yang identik dengan perusakan website pihak lawan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">PEMBAHASAN</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dari kasus yang telah terjadi diatas dapat diketahui bahwa kejahatan ini tidak mengenal batas wilayah (borderless) serta waktu kejadian karena korban dan pelaku sering berada di negara yang berbeda. Semua aksi itu dapat dilakukan hanya dari depan komputer yang memiliki akses Internet tanpa takut diketahui oleh orang lain/saksi mata, sehingga kejahatan ini termasuk dalam Transnational Crime/kejahatan antar negara yang pengungkapannya sering melibatkan penegak hukum lebih dari satu negara. Mencermati hal tersebut dapatlah disepakati bahwa kejahatan IT/Cybercrime memiliki karakter yang berbeda dengan tindak pidana umum baik dari segi pelaku, korban, modus operandi dan tempat kejadian perkara sehingga butuh penanganan dan pengaturan khusus di luar KUHP.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya haruslah diantisipasi dengan hukum yang mengaturnya dimana kepolisian merupakan lembaga aparat penegak hukum yang memegang peranan penting didalam penegakan hukum, sebab tanpa adanya hukum yang mengatur dan lembaga yang menegakkan maka dapat menimbulkan kekacauan didalam perkembangannya. Dampak negative tersebut menimbulkan suatu kejahatan yang dikenal dengan nama “CYBERCRIME” yang tentunya harus diantisipasi dan ditanggulangi.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Menjawab tuntutan dan tantangan komunikasi global lewat Internet, Undang-Undang yang diharapkan (ius konstituendum) adalah perangkat hukum yang akomodatif terhadap perkembangan serta antisipatif terhadap permasalahan, termasuk dampak negatif penyalahgunaan Internet dengan berbagai motivasi yang dapat menimbulkan korban-korban seperti kerugian materi dan non materi. Saat ini, Indonesia belum memiliki Undang-Undang khusus/cyber law yang mengatur mengenai cybercrime walaupun rancangan undang-undang tersebut sudah ada sejak tahun 2000 dan revisi terakhir dari rancangan undang-undang tindak pidana di bidang teknologi informasi sejak tahun 2004 sudah dikirimkan ke Sekretariat Negara RI oleh Departemen Komunikasi dan Informasi serta dikirimkan ke DPR namun dikembalikan kembali ke Departemen Komunikasi dan Informasi untuk diperbaiki. Tetapi, terdapat beberapa hukum positif lain yang berlaku umum dan dapat dikenakan bagi para pelaku cybercrime terutama untuk kasus-kasus yang menggunakan komputer sebagai sarana, antara lain:</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">a. Kitab Undang Undang Hukum Pidana</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dalam upaya menangani kasus-kasus yang terjadi, para penyidik melakukan analogi atau perumpamaan dan persamaaan terhadap pasal-pasal yang ada dalam KUHP. Pasal-pasal didalam KUHP biasanya digunakan lebih dari satu Pasal karena melibatkan beberapa perbuatan sekaligus pasal-pasal yang dapat dikenakan dalam KUHP pada cybercrime antara lain :</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">1) Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding dimana pelaku mencuri nomor kartu kredit milik orang lain walaupun tidak secara fisik karena hanya nomor kartunya saja yang diambil dengan menggunakan software card generator di Internet untuk melakukan transaksi di e-commerce. Setelah dilakukan transaksi dan barang dikirimkan, kemudian penjual yang ingin mencairkan uangnya di bank ternyata ditolak karena pemilik kartu bukanlah orang yang melakukan transaksi.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">2) Pasal 378 KUHP dapat dikenakan untuk penipuan dengan seolah-olah menawarkan dan menjual suatu produk atau barang dengan memasang iklan di salah satu website sehingga orang tertarik untuk membelinya lalu mengirimkan uang kepada pemasang iklan. Tetapi, pada kenyataannya, barang tersebut tidak ada. Hal tersebut diketahui setelah uang dikirimkan dan barang yang dipesankan tidak datang sehingga pembeli tersebut menjadi tertipu.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">3) Pasal 335 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pengancaman dan pemerasan yang dilakukan melalui e-mail yang dikirimkan oleh pelaku untuk memaksa korban melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelaku dan jika tidak dilaksanakan akan membawa dampak yang membahayakan. Hal ini biasanya dilakukan karena pelaku biasanya mengetahui rahasia korban.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">4) Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik dengan menggunakan media Internet. Modusnya adalah pelaku menyebarkan e-mail kepada teman-teman korban tentang suatu cerita yang tidak benar atau mengirimkan e-mail ke suatu mailing list sehingga banyak orang mengetahui cerita tersebut.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">5) Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang dilakukan secara online di Internet dengan penyelenggara dari Indonesia.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">6) Pasal 282 KUHP dapat dikenakan untuk penyebaran pornografi maupun website porno yang banyak beredar dan mudah diakses di Internet. Walaupun berbahasa Indonesia, sangat sulit sekali untuk menindak pelakunya karena mereka melakukan pendaftaran domain tersebut diluar negri dimana pornografi yang menampilkan orang dewasa bukan merupakan hal yang ilegal.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">7) Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto atau film pribadi seseorang yang vulgar di Internet , misalnya kasus Sukma Ayu-Bjah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">8) Pasal 378 dan 262 KUHP dapat dikenakan pada kasus carding, karena pelaku melakukan penipuan seolah-olah ingin membeli suatu barang dan membayar dengan kartu kreditnya yang nomor kartu kreditnya merupakan curian.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">9) Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang membuat sistem milik orang lain, seperti website atau program menjadi tidak berfungsi atau dapat digunakan sebagaimana mestinya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">b. Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Menurut Pasal 1 angka (8) Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, program komputer adalah sekumpulan intruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang intruksi-intruksi tersebut. Hak cipta untuk program komputer berlaku selama 50 tahun (Pasal 30). Harga program komputer/software yang sangat mahal bagi warga negara Indonesia merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis guna menggandakan serta menjual software bajakan dengan harga yang sangat murah. Misalnya, program anti virus seharga $ 50 dapat dibeli dengan harga Rp20.000,00. Penjualan dengan harga sangat murah dibandingkan dengan software asli tersebut menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi pelaku sebab modal yang dikeluarkan tidak lebih dari Rp 5.000,00 perkeping. Maraknya pembajakan software di Indonesia yang terkesan “dimaklumi” tentunya sangat merugikan pemilik hak cipta. Tindakan pembajakan program komputer tersebut juga merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat (3) yaitu “Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) “.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">c. Undang-Undang No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No 36 Tahun 1999, Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dan setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. Dari definisi tersebut, maka Internet dan segala fasilitas yang dimilikinya merupakan salah satu bentuk alat komunikasi karena dapat mengirimkan dan menerima setiap informasi dalam bentuk gambar, suara maupun film dengan sistem elektromagnetik.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Penyalahgunaan Internet yang mengganggu ketertiban umum atau pribadi dapat dikenakan sanksi dengan menggunakan Undang-Undang ini, terutama bagi para hacker yang masuk ke sistem jaringan milik orang lain sebagaimana diatur pada Pasal 22, yaitu Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak sah, atau memanipulasi:</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">a) Akses ke jaringan telekomunikasi</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">b) Akses ke jasa telekomunikasi</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">c) Akses ke jaringan telekomunikasi khusus</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Apabila seseorang melakukan hal tersebut seperti yang pernah terjadi pada website KPU www.kpu.go.id, maka dapat dikenakan Pasal 50 yang berbunyi “Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah)”</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">d. Undang-Undang No 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tanggal 24 Maret 1997 tentang Dokumen Perusahaan, pemerintah berusaha untuk mengatur pengakuan atas mikrofilm dan media lainnya (alat penyimpan informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan yang dapat menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan). Misalnya Compact Disk -Read Only Memory (CD -ROM), dan Write -Once Read -Many (WORM), yang diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang tersebut sebagai alat bukti yang sah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">e. Undang-Undang No 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Undang-Undang ini merupakan Undang-Undang yang paling ampuh bagi seorang penyidik untuk mendapatkan informasi mengenai tersangka yang melakukan penipuan melalui Internet, karena tidak memerlukan prosedur birokrasi yang panjang dan memakan waktu yang lama, sebab penipuan merupakan salah satu jenis tindak pidana yang termasuk dalam pencucian uang (Pasal 2 Ayat (1) Huruf q). Penyidik dapat meminta kepada bank yang menerima transfer untuk memberikan identitas dan data perbankan yang dimiliki oleh tersangka tanpa harus mengikuti peraturan sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dalam Undang-Undang Pencucian Uang proses tersebut lebih cepat karena Kapolda cukup mengirimkan surat kepada Pemimpin Bank Indonesia di daerah tersebut dengan tembusan kepada Kapolri dan Gubernur Bank Indonesia, sehingga data dan informasi yang dibutuhkan lebih cepat didapat dan memudahkan proses penyelidikan terhadap pelaku, karena data yang diberikan oleh pihak bank, berbentuk: aplikasi pendaftaran, jumlah rekening masuk dan keluar serta kapan dan dimana dilakukan transaksi maka penyidik dapat menelusuri keberadaan pelaku berdasarkan data–data tersebut.</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Undang-Undang ini juga mengatur mengenai alat bukti elektronik atau digital evidence sesuai dengan Pasal 38 huruf b yaitu alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">f. Undang-Undang No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Selain Undang-Undang No. 25 Tahun 2003, Undang-Undang ini mengatur mengenai alat bukti elektronik sesuai dengan Pasal 27 huruf b yaitu alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu. Digital evidence atau alat bukti elektronik sangatlah berperan dalam penyelidikan kasus terorisme, karena saat ini komunikasi antara para pelaku di lapangan dengan pimpinan atau aktor intelektualnya dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas di Internet untuk menerima perintah atau menyampaikan kondisi di lapangan karena para pelaku mengetahui pelacakan terhadap Internet lebih sulit dibandingkan pelacakan melalui handphone. Fasilitas yang sering digunakan adalah e-mail dan chat room selain mencari informasi dengan menggunakan search engine serta melakukan propaganda melalui bulletin board atau mailing list. </span></span>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-55684981215637994552010-10-17T07:32:00.000-07:002010-10-18T06:48:59.949-07:00e-mail (background dan sejarah)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLxMV6ejZZI/AAAAAAAAAC4/9k9dV1PbHsY/s1600/SOFTSKILL.png"><br /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(153, 51, 153);font-family:arial;font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">MEMBUAT BACKGROUND GAMBAR PADA EMAIL YAHOO!</span></span><br /></div><br /><p style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>PERTAMA:</strong></span></p> <p style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Login ke email yahoo kita, kemudian klik <strong>“Tulis”</strong> Pilih <strong>“email”</strong> seperti gambardibawah ini.</span> </p> <a href="http://1.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLxMV6ejZZI/AAAAAAAAAC4/9k9dV1PbHsY/s1600/SOFTSKILL.png"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 276px; height: 205px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLxMV6ejZZI/AAAAAAAAAC4/9k9dV1PbHsY/s320/SOFTSKILL.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529378381862495634" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;font-size:100%;" >KEDUA:</span><div style="text-align: left; color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong></strong></span> </div><p style="text-align: left; color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Kemudian akan tampak form untuk mengirim email, cari dan klik tulisan “<strong>Stationery” </strong>Jikatidak ada maka klik logo seperti yang ada dalam gambar dibawah ini.</span> </p><br /><a href="http://2.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLsKFtrCWUI/AAAAAAAAACg/snQfd9ykRhk/s1600/klik-gambar-300x194.png"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 194px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLsKFtrCWUI/AAAAAAAAACg/snQfd9ykRhk/s320/klik-gambar-300x194.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529024060803144002" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><strong style="color: rgb(255, 153, 255); font-family: verdana;">KETIGA:</strong><strong style="color: rgb(255, 153, 255); font-family: verdana;"> </strong></span> <p style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Setelah itu akan muncul window baru berupa pilihan background yang bisa kitagunakan (warna solid,abstrak/berpola,istimewa,bunga/romans,dll). Pilih gambarmenurut anda paling bagus.</span> background yang menurut anda paling bagus.<br /></p> <p style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><strong>KEEMPAT:</strong><strong> </strong></span></p> <p style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Dalam gambar ini saya klik <strong>“Acara Spesial”</strong> dan memilih gambar <strong>“Helloween”</strong>dan setelah itu klik <strong>“selesai”</strong></span> </p><a href="http://4.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLsLWNxq0uI/AAAAAAAAACo/sB79GXZLgOw/s1600/klik-selesai-300x128.png"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 128px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLsLWNxq0uI/AAAAAAAAACo/sB79GXZLgOw/s320/klik-selesai-300x128.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529025443810431714" border="0" /></a><span style="color: rgb(255, 153, 255);font-family:verdana;font-size:100%;" >Selesai, sekarang kita berhasil membuat Background gambar pada email yahoo. Mari kita coba mengirim email yang sudah kita beri background gambar tersebut, dan hasilnya seperti ini.<span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /></span></span><a href="http://2.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLsMzM28L1I/AAAAAAAAACw/b9MmE0rRTZM/s1600/hasil-test-300x221.png"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 221px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_TDS2jLjExVo/TLsMzM28L1I/AAAAAAAAACw/b9MmE0rRTZM/s320/hasil-test-300x221.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529027041291939666" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-family: arial; color: rgb(102, 51, 51);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold;">SEJARAH EMAIL</span></span><span style="font-size:100%;"><br /></span><br /><div style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:100%;">Menurut data dari situs www.royal.pingdom.com, saat ini diperkirakan ada sekitar 1,3 miliar pengguna surat elektronik atau yang lebih populer disebut dengan email di seluruh dunia. Para penggunanya pun bervariasi mulai dari anak sekolahan, mahasiswa, profesor, pembantu rumah tangga, ibu rumah tangga, tukang jualan sayur di pasar, pengusaha, menteri sampai presiden. <span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Di antara sekian banyak penggunanya, mungkin masih banyak yang belum mengetahui sejak kapan email digunakan dan siapa orang pertama yang menciptakannya. Berikut akan dipaparkan sepintas sejarah awal terciptanya email beserta seluk beluknya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Semuanya bermula pada tahun 1968 di sebuah perusahaan yang bernama Olt Break and Newman (BBN). Perusahaan ini dikontrak oleh Departemen Pertahanan AS untuk menciptakan sesuatu yang disebut ARPANET, yang kemudian berubah menjadi internet. ARPANET merupakan singkatan dari Advanced Research Projects Agency Network, dan bertujuan untuk menciptakan sebuah metode komunikasi antara institusi militer dan pendidikan satu sama lain.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pada tahun 1971, seorang insinyur bernama Ray Tomlinson ditugaskan dalam proyek yang disebut SNDMSG. Program ini bukan merupakan program baru, karena sebenarnya program tersebut sudah ada selama sekian tahun. Dengan standar masa kini, program tersebut bisa dikatakan lebih dari primitif. Apa yang dilakukan program tersebut hanyalah memungkinkan pengguna pada mesin yang sama dapat saling mengirim pesan satu sama lain. Pengguna dapat membuat dokumen teks yang kemudian akan dikirimkan ke dalam kotak surat pada mesin yang sama.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Awalnya Ray bereksperimen dengan sebuah program yang bernama SNDMSG yang bisa digunakan untuk meninggalkan pesan pada sebuah komputer, sehingga orang lain yang memakai komputer itu dapat membaca pesan yang ditinggalkan. Lalu ia melanjutkan eksperimennya dengan menggunakan file protocol yang bernama CYPNET sehingga program SNDMSG tadi bisa mengirim pesan ke komputer lain yang berada di dalam jaringan ARPAnet. Itulah awal terciptanya sebuah 'e-mail'. Pesan e-mail yang pertama kali dikirim Ray, dan merupakan e-mail yang pertama di dunia adalah "QWERTYUIOP".</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pada tahun 1972, Ray mengenalkan icon '@' sebagai identitas e-mail untuk memisah user id dan domain sebuah alamat e-mail, yang berarti "at" atau "pada".</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Salah satu program email pertama yang terbesar yang dapat digunakan oleh umum adalah Eudora. Email ini pertama kali ditulis pada tahun 1988 oleh Steve Dorner. Pada saat itu ia adalah seorang karyawan di University of Illinois.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Eudora diambil dari nama almarhum Eudora Welty, seorang penulis dari Amerika. Eudora adalah client email pertama yang menyediakan antarmuka grafis. Pada saat pertama muncul email ini bersifat gratis, meskipun kemudian setelah dibeli oleh Qualcomm pada tahun 1994, Eudora menjadi produk professional.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Seperti aplikasi lain dalam web, Eudora adalah raja selama beberapa tahun, kemudian dengan cepat digantikan oleh client email dari Netscape dan Internet Explorer. Kedua client email tersebut menjadi popular tidak hanya karena mereka lebih baik dari Eudora, tapi juga karena mereka disediakan secara cuma-cuma dengan web browser.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 51);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;" class="fullpost">Komponen Email</span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Sebuah alamat email terdiri atas dua bagian, yaitu di sebelah kiri tanda @ disebut user id, yang menunjukkan identitas pemilik e-mail tersebut. User id ini dapat berupa nama pemilik, singkatan nama, nickname, nomor, atau apapun juga. Sedangkan teks setelah lambang @ (contoh: ymail.com) disebut domain name/hostname, yang menunjukkan identitas domain tempat e-mail (mail server) tersebut disimpan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0); font-weight: bold;font-size:130%;" ><span class="fullpost">Jenis Email</span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Ada 3 jenis layanan E-mail, yaitu : POP mail, E-mail Forwarding dan E-mail berbasis web, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-style: italic;" class="fullpost">a. Pop Mail</span><br /><span class="fullpost">E-mail jenis ini sama dengan email yang anda terima dari ISP anda</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kelebihannya :</span><br /><span class="fullpost">• Kemampuan untuk dibaca secara offline (tidak perlu connect ke internet) untuk mengecek email, anda perlu connect ke server POP mail anda, lalu mendownload seluruh email yang ada, setelah itu anda bisa memutuskan hubungan dengan internet dan membaca email.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kekurangannya :</span><br /><span class="fullpost">• Anda tidak bisa mengecek email anda di sembarang tempat</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-style: italic;" class="fullpost">b. Web Based Mail</span><br /><span class="fullpost">Email jenis ini merupakan email yang ditawarkan oleh berbagai situs/web</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kelebihannya :</span><br /><span class="fullpost">• Anda bisa mencek email anda dari mana saja</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Kekurangannya :</span><br /><span class="fullpost">• Untuk mengecek email anda harus selalau terhubung ke internet.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-style: italic;" class="fullpost">c. Email Forwarding</span><br /><span class="fullpost">Kelebihannya :</span><br /><span class="fullpost">• Anda bisa menyembunyikan alamat email yang sesungguhnya, selain itu tidak perlu memberi tahu email anda yang baru.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="color: rgb(102, 51, 0);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;" class="fullpost">Metode Pengiriman</span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Untuk mengirim email kita memerlukan suatu program mail-client. Email yang kita kirim akan melalui beberapa poin sebelum sampai di tujuan</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(102, 51, 0); font-weight: bold;" class="fullpost">Mengakses Email</span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Email pada mulanya disimpan di dalam sebuah mailserver. Biasanya bila seseorang memakai koneksi ISP untuk sambungan ke internet, ia akan diberikan satu email gratis. Email yang diterima akan disimpan di server surat elektronik ISP.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Menggunakan 'browser', seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Metode ini disebut sebagai web-based, artinya kita menggunakan media web sebagai perantara ke kotak email. Contoh: Yahoo! Mail dan Gmail. Untuk menggunakannya, pengguna haruslah dalam keadaan online. Layanan email berbasis web biasanya disediakan oleh penyelenggara layanan email gratis.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Menggunakan program pengakses email (e-mail client), seperti: Eudora Mail, Outlook Express, Mozilla Thunderbird, Mutt. Dengan menggunakan program seperti ini, seseorang harus mengetahui konfigurasi yang bisa didapat dari ISP. Keuntungannya adalah dapat membaca email tanpa perlu terhubung secara terus-menerus dengan internet dan puluhan bahkan ratusan email dapat diterima dan dikirimkan secara bersama-sama sekaligus. Kelebihan yang lainnya adalah perangkat lunak ini menyediakan fungsi-fungsi penyuntingan dan pembacaan email secara offline. Dengan demikian biaya koneksi ke internet dapat dihemat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 0);" class="fullpost">Etika penggunaan email</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 0);" class="fullpost"></span></span><br /><span class="fullpost">Etika dalam email sama dengan etika dalam menulis surat biasa. Ada email yang isinya formal ada yang informal. Beberapa poin penting:</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Jangan mengirim email dengan lampiran (attachment) yang terlalu besar (lebih dari 1 mb). Tidak semua orang mempunyai akses Internet yang cepat, dan ada kemungkinan lampiran tersebut melebihi kapasitas email penerima, sehingga akan ditolak mailserver penerima. Selain itu, perhatikan juga bahwa beberapa penyedia email juga menerapkan batasan tentang jumlah, jenis, dan ukuran email yang dapat diterima (dan dikirim) penggunanya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Jangan mengirim lanjut (forward) email tanpa berpikir kegunaan bagi orang yang dituju.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Selalu isi kolom subjek, jangan dibiarkan kosong.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Jangan menggunakan huruf kapital karena dapat menimbulkan kesan anda BERTERIAK.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">* Dan tentu saja, gunakan kata-kata dengan santun:). Adakalanya sesuatu yang kita tulis akan terkesan berbeda dengan apa yang sebetulnya kita maksudkan.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 0);" class="fullpost">Keamanan</span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Keamanan data di email tidaklah terjamin dan selalu ada resiko terbuka untuk umum, dalam artian semua isinya dapat dibaca oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena email itu akan melewati banyak server sebelum sampai di tujuan. Tidak tertutup kemungkinan ada orang yang menyadap email yang dikirimkan tersebut.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Email dapat diamankan dengan melakukan teknik pengacakan (enkripsi). Salah satu program enkripsi yang populer adalah PGP (Pretty Good Privacy). Dengan memakai PGP maka isi akan dienkrip, dan hanya orang yang tertuju dapat mendekripsi dan membaca email tersebut. Kerugiannya adalah membuat repot pihak pengirim dan penerima (karena keduanya harus memiliki program PGP, dan pengirim juga harus memiliki kunci umum penerima, dan melakukan enkripsi pesan dengan kunci tersebut).</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 0);font-size:130%;" ><span class="fullpost">Perkembangan Email</span></span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Mulai tahun 1980-an email sudah bisa dinikmati oleh khalayak umum, baik itu email gratisan maupun yang berbayar. Saat ini banyak email berbasis web yang diberikan secara cuma-cuma oleh Telkom, Yahoo, Google, MSN, dll. Kapasitasnya pun bervariasi mulai dari 100 mb sampai yang tak terbatas.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost"></span></span><span style="font-family: verdana; color: rgb(153, 102, 51);font-size:100%;" ><span class="fullpost">Akibatnya, kini banyak perusahaan pos di berbagai negara menurun penghasilannya karena masyarakat lebih memilih email sebagai media penyampai pesannya. </span></span><span style="font-family: verdana; color: rgb(153, 102, 51);font-size:100%;" ></span></div></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-76378267044634593542010-10-16T23:27:00.000-07:002010-10-17T00:30:01.077-07:00FILE SHARING DAN PIRACY<div style="text-align: center;"><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-family: arial;"><span style="font-weight: bold;">RESIKO FILE SHARING INTERNET</span></span></span><br /></span></div><br /><span style="font-family: verdana; color: rgb(102, 51, 0);"><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Teknologi file sharing</span> merupakan media yang populer digunakan pengguna komputer untuk saling bertukar atau berbagi file dengan orang lain. Melalui file sharing peer-to-peer (P2P), pengguna komputer dengan mudah dapat berbagi file musik, gambar, dokumen ataupun program software melalui internet.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana; color: rgb(102, 51, 0);"> Di lain sisi, teknologi ini membuat komputer rentan terkena beberapa ancaman seperti ancaman infeksi virus ketika mendownload file dan terbukanya privasi data pribadi. Adalah langkah yang bijak jika kita mengetahui apa saja <span style="color: rgb(0, 102, 0);">resiko yang dihadapi pengguna komputer bila melakukan file sharing:</span></span><br /> <span style="font-family: verdana; color: rgb(102, 51, 0);" class="fullpost"><br /><b style="color: rgb(255, 0, 0);">1. Tertular program jahat</b><br />File-file yang di-share bisa saja mengandung virus, spyware dan program jahat lainnya. Sebuah file yang kelihatannya legal (resmi) juga bisa saja merupakan jelmaan sebuah virus yang berpura-pura menyamar.<br /><br />Kalau Anda menggunakan aplikasi P2P, besar kemungkinan akan sulit untuk memastikan bahwa sumber file dapat dipercaya. Ketahuilah bahwa aplikasi file sharing sering digunakan oleh penyerang (hacker) untuk mengirimkan program berbahaya, caranya dengan menyusupkan spyware, virus, trojan, atau worm ke dalam file. Nah, bila Anda tidak hati-hati men-download file, maka komputer dapat terinfeksi.<br /><b><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">2. Ancaman privasi</span></b><br />Dengan menggunakan aplikasi P2P, ini berarti Anda memberikan akses informasi pribadi kepada user lain. Kalau sampai data finansial, dokumen pribadi, informasi perusahaan yang penting, atau informasi personal lainnya terlacak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, maka akan sulit mendeteksi berapa banyak orang yang sudah mengakses privasi Anda.<br /><br /><b style="color: rgb(255, 0, 0);">3. Serangan Hacker (Black Hat Hacker)</b><br />Ada beberapa aplikasi P2P yang meminta user untuk membuka port-port tertentu pada firewall agar file bisa ditransmisikan. Membuka beberapa port ini tentu saja memungkinkan penyerang memasuki komputer atau menyerang komputer dengan memanfaatkan celah yang ada pada aplikasi P2P.<br /><br /><b style="color: rgb(255, 0, 0);">4. Tuntutan</b><br />File yang di-share lewat aplikasi P2P mungkin saja ada yang berupa software bajakan, material ber-copyright, atau pornografi. Jika Anda tidak teliti mendownload file, maka Anda bisa berhadapan dengan ancaman denda atau tindakan hukum lainnya. Untuk itu pahami dan bedakan antara material publik, copyright sebelum melakukan file sharing dan lakukan file sharing secara bertanggung jawab.<br /><br /><span style="color: rgb(0, 102, 0);">Untuk meminimalisir resiko ancaman keamanan file sharing, lakukan langkah-langkah berikut ini:</span><br /><ul><li>Aktifkan firewall karena firewall dapat memblok trafik yang mencurigakan sebelum dapat memasuki komputer.</li><li>Update sistem operasi dan software lainnya secara rutin dengan patch terbaru.</li><li>Install software antivirus dan update secara rutin.</li><li>Install software antispyware dan update secara rutin.</li><li>Jangan pernah berasumsi bahwa dengan menggunakan internet filtering maka Anda terlindungi dari mengakses atau mendownload material ilegal atau yang tidak diinginkan. Karena kebanyakan internet filtering tidak bisa memblok P2P file sharing, adalah penting untuk membekali diri dengan informasi file-file sharing yang ilegal.</li><li>Curigai semua file sebelum di-download. Scan setiap file sebelum membukanya. Scan pula hardisk Anda secara rutin untuk memastikan komputer bebas dari virus.</li></ul><br /><br /><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-family: arial; color: rgb(0, 153, 0);" class="fullpost"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size:130%;">MACAM-MACAM PIRACY (<span style="font-style: italic;">PEMBAJAKAN)</span></span></span></span><br /><span style="font-family: verdana; color: rgb(102, 51, 0);" class="fullpost"></span></div><p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 153, 51);">Piracy atau yang lebih kita kenal dengan Pembajakan barangkali bukan istilah yang asing di telingan mayoritas masyarakat Indonesia. Apalagi sejak Sekolah Dasar kita sudah "<span style="font-style: italic;">dijejali</span>" dengan pernyataan bahwa Indonesia adalah negara agraris sehingga masalah bajak-membajak udah sering sekali dilakukan.</p> <p style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 153, 51);">Ternyata kalau kita perhatikan lebih lanjut, piracy (pembajakan) ini bisa dikelompokkan ke dalam berbagai kategori. Paling tidak menurut saya pribadi, ada beberapa jenis pembajakan seperti saya terangkan di bawah ini.</p> <ol style="text-align: justify; font-family: verdana; color: rgb(204, 153, 51);"><li><strong style="color: rgb(204, 153, 51);">Pembajakan karena gak punya duit</strong><br />Jenis inilah mungkin yang paling banyak ditemui di negara-negara miskin seperti Indonesia. Sebenarnya sih punya duit but ga cukup buat membeli lisensi software yang harganya selangit. Daripada untuk membeli lisensi lebih baik untuk biaya makan sehari-hari aja. </li><li><strong style="color: rgb(204, 153, 51);">Pembajakan untuk sarana belajar</strong><br />Pembajakan jenis ini banyak dilakukan oleh pelajar/mahaista. Ya, karna (lagi-lagi) gak punya cukup duit untuk membeli yang asli, yang bajakan juga gak papa deh, toh cuman untuk sarana belajar!! Namun menurut saya meskipun dipakai untuk belajar tetap saja namanya membajak. Toh sebenarnya belajar juga gak harus memakai satu produk tertentu. Bukankah banyak sekali produk yang bisa dipakai untuk belajar''<br />Pembajakan jenis ini sebenarnya mirip dengan tipe ke-1. Hanya saja ada "niat mulia" yakni untuk menuntut ilmu. Benarkah niat mulia itu harus menggunakan barang bajakan'' apakah gak ada cara yang lebih elegan'' </li><li><strong style="color: rgb(204, 153, 51);">Pembajakan untuk menguji kemampuan</strong><br />Wah, kalau ini udah pada tingkat expert. Orang-orang yang memiliki ilmu yang mumpuni dan memiliki rasa penasaran yang tinggi biasanya merasa tertantang kalau ada produk baru yang diklaim oleh pembuatnya gak bisa di-crack/dibobol.</li><li><strong style="color: rgb(204, 153, 51);">Pembajakan karena hobi</strong><br />Boleh percaya boleh tidak, ada orang yang hobi/memiliki kegemaran mengoleksi barang-barang bajakan. Entah murni hobi atau karena kepepet gak punya uang saya juga ga gitu tahu. </li><li><strong>Pembajakan ala Robinhood</strong><br />Seperti halnya kisah Robinhood yang terkenal karena <span style="font-style: italic;">"kedermawanannya",</span> meskipun hal itu diperoleh dengan cara yang tak halal alias "nyolong". Pembajakan jenis ini memiliki motif yang serupa. Ada orang yang sengaja meluangkan waktunya untuk meng-crack suatu software dan hasilnya disebarkan di internet sehingga bisa didownload oleh orang di seluruh dunia. </li><li><strong>Tidak niat jadi pembajak</strong><br />Ada pula orang yang pada awalnya gak niat jadi pembajak but dia emang membeli suatu software dengan lisensinya untuk dipakai sendiri. Tapi kemudian dia meminjamkan installer beserta id-nya kepada temannya sehingga temannya itu bisa menggunakan software yang bersangkutan. Nah, temannya ini kemudian meminjamkannya lagi kepada teman-temannya sehingga banyak sekali orang yang sebenarnya tak memiliki hak memakai suatu software menjadi "memiliki hak".</li></ol>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-25863144473944627342010-02-22T00:11:00.000-08:002010-02-22T00:19:52.492-08:00teori-teori dalam psikologi<ol style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102); font-style: italic;"><li><span style="font-size:100%;">Teori pribadi yang kreatif</span></li></ol><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><ol style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><li><span style="font-size:100%;"><strong>Teori</strong> Psikoanalisa<br />Psikoanalisa memandang <strong>kreativitas</strong> sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.<br />Adapun tokoh-tokohnya adalah:<br />• Sigmund Freud<br />Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utamadari <strong>kreativitas</strong>.<br />• Ernest Kris<br />Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif.<br />• Carl Jung<br />Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam <strong>kreativitas</strong> tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, <strong>teori</strong>, seni, dan karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.</span></li></ol><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;">2. <strong style="font-style: italic;">Teori</strong><span style="font-style: italic;"> Humanistik</span><br />Humanistik lebih menekankan <strong>kreativitas</strong> sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan <strong>kreativitas</strong> dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.<br />• Abraham Maslow<br />Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.<br />• Carl Rogers<br />Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patoka pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><ol style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><li><span style="font-size:100%;">Teori Pendorong</span></li></ol><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;"><strong>Kreativitas</strong> menekankan pada factor <strong>pendorong</strong> internal yaitu diri sendiri dan eksternal, yaitu lingkungan social dan psikologis. Factor internal termasuk motivasi intrinsic (<strong>pendorong</strong> internal). Dan lingkungan social yang kondusif (<strong>pendorong</strong> eksternal). (Munandar, 1999:28.29).</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><ol style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102); font-style: italic;"><li><span style="font-size:100%;">Teori proses kreatif</span></li></ol><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;">- Menurut teori Wallas<br /><strong>Proses</strong> <strong>kreatif</strong>, yang diungkapkan oleh Graham Wallace (1926) dalam bukunya ‘The Art of Thought’ yang mengatakan bahwa <strong>proses</strong> <strong>kreatif</strong> meliputi empat tahap, yaitu</span> </p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;">(1) persiapan; (2) inkubasi; (3) iluminasi, dan (4) verifikasi<br /><strong>Tahap persiapan (preparation),</strong> seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain. Pada tahap persiapan ide datang dan timbul dari berbagai kemungkinan, dan ini dapat berasal dari guru melalui penjelasan atau penyampaian informasi topik materi pelajaran atau dapat pula dari siswa yang sebelumnya telah ditugaskan oleh guru untuk mencari ide atau gagasan yang terkait dengan materi pembelajaran.</span> </p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;"><strong>Pada tahap inkubasi</strong>, kegiatan mencari dan menghimpun data atau informasi tidak dilanjutkan. Inkubasi adalah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tapi “ mengeramnya “ dalam alam pra-sadar, yaitu dimaksudkan diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang tadi timbul (setelah dieram). Contoh bentuk tahap ini adalah meditasi dan latihan meningkatkan kreativitas.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;"><strong>Tahap iluminasi</strong> adalah tahap timbulnya ‘insight’, yaitu saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru, beserta <strong>proses</strong>-<strong>proses</strong> psikologi yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Suatu tingkat penemuan saat inspirasi yang tadi diperoleh, dikelola, digarap, kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil (product development). Pada masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang yang signifikan (dalam hal ini adalah guru atau orang lain yang berkompeten) bagi penentu, sehingga hasil yang telah dicapai dapat lebih disempurnakan lagi.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;"><strong>Tahap verifikasi (verification)</strong> <strong>atau tahap evaluasi</strong> adalah tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen (pemikiran <strong>kreatif</strong>) dan diikuti oleh <strong>proses</strong> konvergensi (pemikiran kritis). Tahap ini dapat dilakukan misalnya dalam bentuk simulasi dan diskusi hasil penemuan tersebut.</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;">- Teori belahan Otak kiri dan otak kanan</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;">Guilford melihat pada perbedaan <strong>proses</strong> berpikir:</span></p><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><ul style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><li><span style="font-size:100%;">A. Kecerdasan (Intelegensi) cenderung berpikir Konvergen: yaitu <strong>proses</strong> berpikir memusat dengan penekanan pada pencapaian jawaban tunggal yang paling tepat. (Otak Kiri).</span></li><li><span style="font-size:100%;">B. <strong>Kreativitas</strong> cenderung berpikir Divergen, yaitu: <strong>proses</strong> berpikir menyebar dengan penekanan pada segi kesesuaian. (Otak Kanan).</span></li></ul><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><ol style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102); font-style: italic;"><li><span style="font-size:100%;">Teori tentang Produk yang kreatif</span></li></ol><div style="text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"> </div><p style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: justify; color: rgb(102, 51, 102);"><span style="font-size:100%;">Tes ini disusun berdasarkan model Struktur Intelek dari Guilford, dengan dimensi operasi berpikir divergen, dimensi konten, dimensi berpikir verbal, dan berbeda dalam dimensi produk. Untuk setiap kategori produk ada satu sub-tes. Ada enam sub-tes, yaitu permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, macam-macam penggunaan, dan apa akibatnya. Setiap sub-tes terdiri dari empat butir. Pada bentuk parallel (ada dua bentuk) hanya dua butir. Tes ini seperti tes Guilford mengukur kelancara, kelenturan, orisionalitas, dan elaborasi dalam berpikir. Tahun 1986 telah dilakukan penelitian pembakuan TKV yang menghasilkan nilai baku untuk umur 10 – 18 tahun, dan pengukuran “Creative Questient”.</span></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-89832795037341723062010-02-18T08:14:00.001-08:002010-02-18T08:14:59.224-08:00Definisi Konsepsional dan definisi operasional kreatifitas<span style="font-weight: bold;">Definisi konsepsional</span><br /><br /><ul><li>Konsepsional adalah sesuatu yang menggambarkan hubungan,antara konsep-konsep khusus,yang ingin atau yang akan diteliti,istilah konsepsional merupakan pengarah atau pedoman yang lebih konkrit,dan teori yang kadang kadang masih abstrak,sehingga diperlukan <span style="font-weight: bold;">Definisi Operasional</span></li></ul><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Definisi Operasional Kreatifitas</span><br /><br /><ul><li>Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010)</li></ul>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-84668646190796582010-02-18T03:22:00.000-08:002010-02-18T03:34:45.205-08:00Pengertian Kreatifitas 4P (Pribadi,Proses,Pendorong,Produk)<p class="MsoNormal" style="text-align: center;margin-left: 0.25in; line-height: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Definisi Kreativitas 4 P (</span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Product, Process, Press, Person</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">)</span></span></span></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">o</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Person </span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"></span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"><o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya</span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) :<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:81.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">·</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Keterbukaan kepada pengalaman,<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:81.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">·</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya,<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:81.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">·</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-elemen dan konsep-konsep.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010).<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Proses kreatif adalah suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari pengalaman (Rogers dalam Basuki, 2010).<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Basuki (2010) kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010).<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir (Munandar dalam Basuki, 2010).<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Basuki (2010) menjelaskan, kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya yang dimulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru, dimana seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri, tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:63.0pt;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam Basuki, 2010).<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">o</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Press</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"><o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan</span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Kreativitas dapat terwujud dengan adanya dorongan dari diri individu (</span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">intrinsic</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">) dan lingkungan (ekstrinsik).<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) ada beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya kreativitas yaitu:<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:1.0in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">·</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Predisposisi genetik (</span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Genetic predisposition</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">)<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:1.0in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Predisposisi genetik atau </span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">genetic predisposition </span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">sebagai faktor pertama yang memberikan peluang terhadap tumbuhnya kreativitas, seseorang yang mempunyai potensi keterampilan kinestetik yang baik akan berpeluang menjadi penari, namun ia juga harus mempunyai kepekaan terhadap nada dan suara untuk memahami musik yang berkaitan erat dengan tari. Dengan memperoleh keberhasilan yang terus meningkat menjadi lebih baik pada ranahnya masing-masing, minat seorang anak akan lebih mendalam dan ingin mempelajari sesuatu yang diminatinya lebih jauh lagi. <o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:1.0in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">·</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Akses terhadap ranah (</span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Acces to a domain</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">)<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:1.0in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Untuk memicu tumbuhnya kreativitas menurut Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) diperlukan akses terhadap ranah yang diminati, yang ditentukan juga oleh faktor keberuntungan. Contohnya adalah bila anak dilahirkan dalam keluarga yang mendukung minatnya, sekolah yang memberikan terhadap tumbuhnya berbagai aspek kecerdasan, adanya pembimbing yang dapat mengarahkan minat dan bakatnya (sebagai motivator dan fasilitator), serta adanya guru atau pelatih yang kompeten di bidangnya.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:1.0in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">·</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Akses terhadap bidang (</span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Acces to a field</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">)<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:1.0in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Pengakuan terhadap kreativitas seseorang penting bagi orang-orang yang sedang berkarya di bidangnya. Karenanya ia perlu membina hubungan baik di lapangan dengan para pakar dan orang yang relevan di bidangnya. Dalam hal ini sekolah perlu membantu siswa yang menunjukkan minat dan bakat kreatifnya di bidang seni. Caranya antara lain, membina hubungan dengan lembaga-lembaga terkait melalui program-programnya. Seperti contohnya di Jakarta, dengan: Dewan Kesenian Jakarta, Indonesian Dance Festival (di Institut Kesenian Jakarta), Gedung Kesenian Jakarta dan lain-lain.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">o</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Process</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"><o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya</span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Munandar (2002) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kreativitas anak ada beberapa cara yang dapat digunakan antara lain memberi kesempatan untuk menyibukkan diri secara kreatif, merangsang individu untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kreatif, memberikan kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara kreatif, menghargai kreativitas individu, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan konstruktif yang diminati oleh individu.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Wallace dalam bukunya </span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">The Art of Thought </span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">(dalam Afifa, 2007) menjelaskan langkah-langkah atau tahapan dalam proses kreativitas yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.5in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">o</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Product</span></span></span></b></i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"><o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna </span></span></span><span class="Apple-style-span"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif (Munandar, 2002).</span></span></span></b></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Munandar (dalam Afifa, 2007) menyatakan bahwa suatu karya cipta pada hakikatnya tidaklah baru sama sekali tetapi merupakan pengembangan atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsurunsur yang sudah ada sebelumnya.<o:p></o:p></span></span></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:.75in;text-align:justify;line-height:normal"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">§</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;"> </span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000066;">Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.</span></span></span></b><o:p></o:p></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-72105102029807388092010-01-04T22:03:00.000-08:002010-01-04T22:06:19.412-08:00ilmu budaya dasar<div class="adsense_top"><!-- Insert your adsense code for a 468x60 banner right under here --> </div> <h2 class="postTitle"><a href="http://annianni.ngeblogs.com/2010/01/03/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-harapan/">Ilmu Budaya Dasar Manusia dan Harapan<br /></a></h2> <div style="color: rgb(204, 0, 0); font-family: arial;" class="postContent"><p><span style="font-size:100%;">Ada hubungan <span>antara</span> keadilan dan harapan yaitu bahwa keadilan memberikan harapan, yaitu adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam hidup sehari-hari.<br />Lalu bagaimana harapan dapat diwujudkan? Hal ini <span>perlu</span> konsensus dan komitmen <span>dari</span> semua <span>orang</span>. Harapan adalah keinginan dalam mewujudkan cita-cita <span>kita</span>. Keinginan untuk memenuhi semua kebutuhan manusia <span>yang</span> monopluralis dan kebutuhan itu tertuang dalam moralitas Pancasila (lihat P4).<br />Jadi sesungguhnya, Pancasila adalah harapan (bangsa <span>Indonesia</span>) untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Untuk mewujudkan harapan ini, peran pemimpin sangat penting. Pemimpin harus menjadi patron, menjadi teladan, menjadi contoh rakyatnya.<br />Karena semua tindakannya itu menjadi sorotan rakyat, maka segala perilaku dan tindakannya itu harus dilandasi dengan nilai-nilai <span>moral</span>, dalam hal ini moralitas Pancasila.<br />Tujuan dari upaya-upaya dalam mewujudkan harapan seluruh rakyat bangsa Indonesia sesungguhnya adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">PANDANGAN HIDUP<br />Kesadaran pada hakikatnya <span>akan</span> selalu melibatkan akal manusia.<br />Dengan kesadaran, manusia dapat memahami semua perilaku dan tindakannya.<br />Hanya saja untuk selalu bertindak dan berperilaku baik, manusia harus memiliki tidak saja kesadaran semata tetapi lebih dari itu adalah kesadaran moral.<br />Atas dasar kesadaran moral itulah manusia dapat memilih tindakan yang baik atau buruk.<br />Dengan kesadaran moral ini manusia akan merasa wajib untuk berbuat baik tanpa paksaan dan tekanan dari pihak mana pun juga.<br />Semua didasarkan atas keputusan hati nuraninya sendiri.<br />Di sini, perbuatan baik manusia itu bersifat ‘imperatif kategoris’.<br />Manusia berbuat baik karena memang sudah seharusnya ia berbuat baik dan apabila ia tidak berbuat baik itu merupakan suatu pelanggaranmoral.<br />Unsur-unsur kesadaran moral (moral conscience) itu ada tiga, yaitu 1) kewajiban, 2) rasional, dan 3) kebebasan.<br />Kesadaran moral memang hanya dimiliki oleh manusia yang berakal, mempunyai perasaan, dan memiliki kehendak yang bebas (otonomi) untuk selalu mewujudkan perbuatan baik semata.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Sedangkan moralitas seseorang itu dapat digolongkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu 1) Instinctive morality level pada level ini moralitas seseorang berada pada tingkatan terendahyang sifatnya naluriah/hewani, 2) Customary morality level, di sini, moralitas seseorang didasarkan kepada adat kebiasaan atau adat istiadat suatu masyarakat, dan 3) Conscience morality level, ini adalah kesadaranmoral yang dalam realisasinya selalu bergerak di atas kaidah-kaidah moral.<br />Bahwa manusia berbuat baik itu karena memang sudah merupakan kewajiban dan apabila tidak, maka ia telah melanggar norma-norma moral yang berlaku.<br />Kebajikan artinya kebaikan.<br />Berbuat kebajikan artinya berbuat kebaikan.<br />Manifestasi dari perbuatan baik adalah melakukan perbuatan-perbuatan baik yang dilandasi dengan kesadaran moral.<br />Dengan demikian kita akan selalu merasa wajib melakukan perbuatan baik.<br />Apabila kita tidak melakukan perbuatan baik maka kita merasa bahwa itu merupakan suatu kesalahan.<br />Perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan itu tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang ada dan berlaku (norma moral, norma hukum, dan norma agama).<br />Hakikat kodrat manusia itu adalah 1) sebagai individu yang berdiri sendiri (yang memiliki cipta, rasa, dan karsa), 2) sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya (lingkungan sosial dan alam lingkungannya), dan 3) sebagai makhluk ciptaan Tuhan.<br />Perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan, sesuai dengan hakikat kodratnya itu.<br />Norma-norma yang dihadapi manusia itu ada yang bercorak moral yaitu kewajiban moral, dan nilai moral (deontic judgements, dan areatic judgements), dan ada yang bercorak bukan moral (nilai yang nonmoral) yang sifatnya teknis belaka dan tidak mengandung pertimbangan-pertimbangan penilaian.<br />Norma-norma moral juga ada yang bersifat evaluatif, artinya norma-norma itu berlaku dan dianggap baik bagi komunitas tertentu pada waktu tertentu, tetapi pada suatu saat dapat saja berubah, tidak lagi dapat diberlakukan karena mungkin sudah dianggap tidak baik lagi, atau norma-norma itu dapat berlaku baik bagi komunitas tertentu, tetapi belum tentu baik bagi komunitas <span>lain</span>.<br />Sebagai catatan, selain kebaikan yang sejati ternyata ada juga kebaikan semu.<br />Kebaikan semu ini suatu perbuatan baik yang dilakukan seseorang tetapi untuk memperoleh imbalan, baik imbalan yang berupa materi maupun yang nonmateri.<br />Pada hakikatnya, pengabdian adalah perwujudan dari rasa dan sikap setia untuk melayani dengan penuh hormat, percaya, tulus, dan ikhlas.<br />Pengabdian mencakup beberapa hal, antara lain 1) pengabdian kepada kebaikan (itu sendiri), 2) pengabdian kepada keluarga, 3) pengabdian kepada masyarakat, 4) pengabdian kepada negara dan bangsa, 5) pengabdian kepada Tuhan atau agama.<br />Ungkapan “Manunggaling kawula Gusti” sesungguhnya mengandung beberapa makna yang sesuai dengan makna pengabdian, antara lain kesesuaian antara sifat-sifat (baik) Tuhan dengan perilaku dan tindakan manusia perilaku dan tindakan manusia sesuai dengan sifat-sifat baik Tuhan.<br />Ungkapan itu juga mengandung makna bahwa manusia haruslah memelihara alam tempat mereka tinggal</span></p> <p><span style="font-size:100%;">SIKAP HIDUP<br />Cita-cita dan pengorbanan bagaikan mata uang dengan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan.<br />Cita-cita dan pengorbanan meliputi beberapa hal, antara lain (a) cita-cita (dan pengorbanan) atas (egoisme) diri, (b) cita-cita (dan pengorbanan) terhadap keluarga, (c) cita-cita (dan pengorbanan) terhadap masyarakat, bangsa, dan negara, serta (d) cita-cita (dan pengorbanan) terhadap agama (Tuhan).<br />Ungkapan ‘sepi ing pamrih, rame ing gawe’ selain menggambarkan sikap pantang putus asa dalam berusaha, dalam mengejar cita-cita, hal itu juga meggambarkan keikhlasankita dalam memperoleh imbalan atau reward sesuai dengan usaha yang kita kerjakan.<br />Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya.<br />Berbicara hak, berarti berbicara mengenai kewajiban, dan sebaliknya.<br />Di dalam hak terkandung kewajiban.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Sebaliknya, di dalam kewajiban terkandung pula hak, dan inilah yang dinamakan keadilan.<br />Keadilan yaitu pelaksanaan hak dan kewajiban secara seimbang dalam kehidupan sehari-hari.<br />Seseorang dengan kesadaran moral yang tinggi akan melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu daripada menuntut haknya.<br />Menurut von Magnis, kewajiban merupakan perasaan wajib untuk melaksanakan tindakan bermoral.<br />Ini sesuai dengan pendapat Kant yang menyatakan bahwa kewajiban itu bersifat imperatif kategoris.<br />Kewajiban bersifat objektif universal, artinya berlaku tetap dan bagi siapa saja serta tidak terikat ruang dan waktu.<br />Selain itu,kewajiban bersifat rasional atau masuk akal.<br />Dalam kerangka hak dan kewajiban, manusia diberi otoritas penuh untuk memilih dan menentukan pilihan sesuai dengan kehendaknya.<br />Tetapi harus diingat bahwa setiap pilihannya akan dikenai penilaian moral yang konsekuensinya akan terkena sanksi moral, hukum (positif), dan agama (hukum Tuhan).<br />Sesuai dengan sifat kodratnya sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial, manusia diberi otoritas untuk menentukan pilihan.<br />Kebebasan dan tanggung jawab adalah salah satu ‘alat uji’ dari kewenangan dalam memilih yang dimiliki manusia.<br />Pada akhirnya, kebebasan selalu diikuti oleh tanggung jawab sebagai konsekuensi moral yang harus ditanggung.<br />Manusia memang bebas untuk memilih, hanya saja pilihan itu tetap di dalam kerangka etika (etika pribadi, etika sosial, dan etika theistic)yang ada dan berlaku.</span></p><p><span style="font-size:100%;">(Sumber : www.google.com)<br /></span></p><p></p></div>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-85454327683651453442010-01-04T21:53:00.000-08:002010-01-04T21:57:19.884-08:00Manusia dan Kegelisahan<h2 style="color: rgb(255, 0, 0);font-family:arial;"><span style="font-size:180%;">Manusia dan Kegelisahan</span></h2> <p style="color: rgb(0, 0, 102);" align="center"><strong><span style="text-decoration: underline;">MANUSIA DAN KEGELISAHAN</span></strong></p> <p style="text-align: left;"> <strong>Manusia</strong> di alam dunia ini memegang peranan yang unik dan dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut (Homo Economis) atau ilmu ekonomi, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat) dan alin sebagainya.</p> <p style="text-align: left;"> <strong> <span style="color: rgb(0, 0, 102);">Manusia sebagai satu kepriadian mengandung tiga unsur yaitu :</span></strong></p> <p style="text-align: left;"> 1. Id yang merupakan struktur kepribadian yang primitif dan paling tidak nampak.</p> <p>2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian yang “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluuran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.</p> <p>3. Super ego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego yang berkembang secara inernal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlh agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.</p> <p style="text-align: center;"> <strong style="color: rgb(0, 0, 102);"><span style="text-decoration: underline;">HAKEKAT MANUSIA</span></strong></p> <p style="text-align: left;"> A. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.</p> <p style="text-align: left;"> B. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.</p> <p style="text-align: left;"> C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.</p> <p style="text-align: left;"> D. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.</p> <p style="text-align: left;"> </p> <p style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 102);"><strong><span style="text-decoration: underline;">PENGERTIAN KEGELISAHAN</span></strong></p> <p style="text-align: left;"><strong><span style="text-decoration: underline;"> </span></strong> kegelisahan berasal dari kata <em>gelisah,</em>yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.</p> <p style="text-align: left;"> Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya jalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.</p> <p style="text-align: left;"> Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.</p> <p style="text-align: left;"> Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, kecemasan moril.</p> <p style="text-align: left;"> a. kecemasan obyektif</p> <p style="text-align: left;"> kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat atau suatu bahaya dalam dunia luar.</p> <p style="text-align: left;"> b. kecemasan neorotis (syaraf)</p> <p style="text-align: left;"> kecemasan in timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni :</p> <ol style="text-align: left;"><li>kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.</li><li>Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).</li><li>Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.</li></ol> <p> c. kecemasan moril</p> <p style="text-align: left;"> kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.</p> <p style="text-align: left;"> </p> <p style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 102);"><strong><span style="text-decoration: underline;">SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH </span></strong></p> <p style="text-align: left;"><strong> </strong></p> <p style="text-align: left;"><strong> </strong>Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.</p> <p style="text-align: left;"> Contoh : bila ada suatu tanda bahasa (bahasa banjir, gunung meletus, perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup , hak milik,hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup dan mungkin hak nama baik.</p> <p style="text-align: center;"> </p> <p style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 102);"><strong><span style="text-decoration: underline;">USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN</span></strong></p> <p style="text-align: left;"> </p> <p style="text-align: left;"> Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang , sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.</p> <p style="text-align: left;"> Contoh :</p> <p style="text-align: left;"> Dokter yang menghadapi isti dan anaknya yang sedang sakit,Justru tidak dapat merasa tenang. Karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.</p> <p style="text-align: left;"> Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya Kepada-Nya. Kita harus ;percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.</p> <p style="text-align: center;"> <strong style="color: rgb(0, 0, 102);"><span style="text-decoration: underline;">KETERASINGAN</span></strong></p> <p style="text-align: left;"><strong><span style="text-decoration: underline;"> </span></strong>Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata itu adalah kata dasar asing. Kata sing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan , terpencil atau terpisah dari yang lain.</p> <p style="text-align: left;"> Terasing atau ketersaingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.</p> <p style="text-align: left;"> Yang menyebabkan orang berbeda dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.</p> <p style="text-align: left;"> </p> <p style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 102);"><strong><span style="text-decoration: underline;">KESEPIAN</span></strong></p> <p style="text-align: left;"><strong><span style="text-decoration: underline;"> </span></strong>Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.</p> <p style="text-align: center; color: rgb(0, 0, 102);"> <strong><span style="text-decoration: underline;">Sebab-sebab terjadinya kesepian</span></strong></p> <p style="text-align: left;"><strong><span style="text-decoration: underline;"> </span></strong><br /> Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu manusia tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.</p> <p style="text-align: left;">Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong,angkuh, kaku,keras kepala sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya. Karena teman-teman menjahui. maka orang yanng bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.</p> <p style="text-align: left;"> </p> <p style="text-align: center;"><strong><span style="text-decoration: underline;">Ketidakpastian</span></strong></p> <p style="text-align: left;"><strong><span style="text-decoration: underline;"> </span></strong>ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak ada konsentrasi . Ketidak konsentrasian yang menyebabkan pikirannya kacau.</p> <p style="text-align: left;">Beberapa orang yang ak dapat berpikir dengan pasti ialah :</p> <p style="text-align: left;">1. Obsesi</p> <p style="text-align: left;"> obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.</p> <p style="text-align: left;"> </p> <p style="text-align: left;"> Contoh :</p> <p style="text-align: left;"> seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi- jadi. Apalagi setelah ia merugi.</p> <p style="text-align: left;"> 2.Phobia</p> <p style="text-align: left;"> ialah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal. Kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.</p> <p style="text-align: left;"> 3.kompulasi</p> <p style="text-align: left;"> ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.</p> <p style="text-align: left;">4.Histeria</p> <p style="text-align: left;"> ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan dan pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.</p> <p style="text-align: left;"> Contoh :</p> <p style="text-align: left;"> Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. Dijawabnya dan keluarlah Ia. Diluar kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain.ibu itu langsung bertanya siapa itu? “itu kan bukan Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhirnya ia berteriak histeris lalu pingsan.</p> <p style="text-align: left;">5.Halusinasi</p> <p style="text-align: left;"> Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera.dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita. (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan ransang khayalan sendiri).</p><p style="text-align: left;">(Sumber : www.google.com)<br /></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-19303662580208804192009-12-21T23:14:00.000-08:002009-12-21T23:27:32.141-08:00HARI IBU<p style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold; font-family: verdana;">HARI IBU</span></span><br /></p><p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);">Hari ini tanggal 22 Desember 2009 kita memperingati Hari Ibu yang dirayakan secara nasional. Di beberapa negara juga terdapat peringatan Hari Ibu yang lebih dikenal dengan nama <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Mother%27s_Day" target="_blank">Mother’s Day</a>. Walaupun ada perbedaan hari seperti di Amerika dan Kanada merayakan Hari Ibu pada hari Minggu di minggu kedua bulan Mei, namun maknanya tetap sama. Kata ibu disini mencangkup Ibu, Nenek maupun Calon Ibu.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);">Sejarah hari ibu di indonesia sendiri dimulai dengan diadakannya kongres pertama organisasi-organisasi wanita di Jogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928. Kongres perempuan ini kini dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia. Organisasi perempuan sendiri sudah bermula sejak 1912 yang terilhami oleh pejuang wanita nasional seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.<br /></p> <p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);"><span id="more-139"></span>Jadi jelas kongres perempuan ini bertujuan atau memiliki makna untuk ikut mengambil bagian dalam pergerakan nasional. Saat ini Indonesia sudah merdeka namun wanita selalu mengambil bagian dalam rangka pembangunan nasional. Di susunan kabinet menteri sudah sering wanita menduduki posisi menteri, bahkan menjadi presiden RI ke-5, yaitu Megawati Soekarno Putri. Peran wanita dalam pemerintahan pusat maupun daerah juga tidak dapat dipungkiri.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);">Ditengah keterbatasan wanita, ternyata wanita mampu untuk ikut berpartisipasi dalam dominasi dunia pria di Indonesia. Kita sudah sering melihat prestasi wanita dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, teknologi, maupun olah raga. Walaupun masih banyak orang yang merendahkan kaum wanita namun mereka tetap dapat menunjukkan eksistensinya dalam berbagai bidang. Jika demikian apakah kita pantas untuk merendahkan martabat kaum wanita?</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);">Terlepas dari peran serta wanita dalam berbagai bidang, hendaknya kita memaknai Hari Ibu karena peran besarnya dalam melahirkan dan merawat kita sehingga menjadi pribadi yang besar saat ini. Seringkali kita melihat di samping pemimpin besar selalu ada wanita yang tangguh. Baik sebagai istri maupun sebagai Ibu kita akan selalu melihat fenomena ini di Dunia. Jadi kita hendaknya harus selalu menghormati kaum wanita karena peran besar seorang Ibu yang tak dapat digantikan oleh kaum pria yaitu melahirkan Anak. Tanpa beliau kita tidak ada di muka bumi ini.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);">Mario Teguh menyebutkan dalam Golden Ways, hanya dengan memikirkan atau mengucapkan kata ibu maka kita langsung teringat dengan jasa Ibu kita, membuat diri kita terenyuh dan berpikir apakah saya sudah berbuat baik untuk membalas jasa besar Ibu kita? Jasa ibu sendiri tidak bisa kita gantikan dalam kehidupan ini.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(153, 0, 0);">Sebagai anak maka patutlah bagi kita untuk mendengarkan nasehat beliau dan merawat beliau kelak ketika sudah berumur. Sebagai seorang suami maka hendaknya suami selalu menghormati pendapat istri dan tidak menganggap rendah istrinya sehingga melakukan kekerasan rumah tangga karena kelemahan wanita.</p> <p style="text-align: center; font-family: verdana; font-weight: bold; color: rgb(102, 0, 204);"><span style="font-size:130%;">"Marilah kita memaknai Hari Ibu ini dengan lebih menghormati jasa dan peran wanita dalam hidup kita"</span></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-32895090918718416502009-11-23T00:03:00.000-08:002009-11-23T00:04:01.691-08:00Tarian Gandrung<p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0); text-align: center;"><span style="color: rgb(204, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Tarian Gandrung</span></span><br /></p><p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);">Kesenian Gandrung merupakan ibu dari kesenian lainnya yang ada di Banyumas. Pada usia 10 tahun para wanita mulai menarikannya. Tarian Gandrungan juga biasanya dibawakan oleh penari pria atu biasa disebut Gandrung Lanang, para lelaki itu menari menggunakan pakaian tarian wanita pada umumnya.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);">Akan tetapi kesenian Gandrung saat ini sangat sulit untuk kita dapat jumpai, kesenian ini juga hampir punah. Di Banyumas sendiri tariann Gandrungan juga sulit untuk dapat kita jumpai. Wlaupun sebenarnya tarian ini merupakan salah satu kesenian yang dulunya banyak di gemari olah masyarakat banyumas pada umumnya. Akan tetapi semakin berkembangnya jaman kesenian ini juga dikatagorikan sebagai tarian yang hanya menjual kemolekan dari tubuh para penarinnya. Sehingga tidak banyak generasi muda yang ingin melestarikannya.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);">Kesenian Gandrung berfungsi sebagai tarian pergaulan sama halnya seperti tarian lainnya. Akan tetapi Gandrungan mempunyai ciri tersendiri dari tata letak gerakanya, dan alat musik untuk mengiringinya.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);">Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);">Ada tiga tahap dalam Tarian Gandrungan :</p> <ol style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);"><li>Tahap pertama adalah JEJER GANDRUNG pada tahap ini penari menarikannya sendri dengan lagu yang dibawkannya ( lagu podo Nonton ) dan diiringi oleh alt musik tradisionalnya.</li><li>Tahap kedua adalah PACU GANDRUNG pada saat ini penari harus melayani tamu satu persatu. Disinilah para penari harus sabar dalam menghadapi para tamu. Karen kadang kala ada juga para tamu yang menunjukkan norma yang tidak wajar kepda penari. Dan ini juga merupakan salah satu sebab para pemuda enggan untuk melestarikan tari gandrungan ini.</li><li>Tahap ketiga adalah SUBLEK SUNGKEM dalam tahap ini penari membawakan tarian yang dibawakan dengan maksud permohonan maaf atas tarian yang telah dibawakannya semalaman itu.</li></ol> <p style="font-family: arial; color: rgb(0, 102, 0);">Untuk menghindari kepunahan dalam Kesenian Gandrungan ini banyak para seniman yang melestarikannya dengan cara mendirikan sekolah kursus untuk tarian Gandrungan dan tarian dari Banyumas yang lainnnya dalam yang sifatnya FORMAL maupun NON FORMAL.</p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-974575514334215646.post-87068956562846829992009-11-22T22:49:00.000-08:002009-11-23T02:39:48.109-08:00Jenis Jenis Software<span style="color: rgb(255, 102, 0);font-family:arial;" >Jenis Jenis Software, diantaranya :</span><br /><p face="arial" style="color: rgb(204, 0, 0);"><strong>Software Games</strong> - Jenis software ini termasuk dalam kategori entertainment atau hiburan, software ini memiliki berbagai macam jenis. Jenis-jenis tersebut seperti MMOs (Massive Multiplayer Online games), first-person shooters, action games, roleplaying games, and game petualangan.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><br /><strong>Software Driver</strong> – Program in mengijinkan komputer untuk dapat berinteraksi dengan perangkat hardware tambahan seperti printer, scanner, dan video cards.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><br /><strong>Software Pendidikan</strong> – berbeda dengan jenis program sebelumnya, software pendidikan ini dapat mengajarkan apapun dari komputer, melakukan aktifitas yang berhubungan seperti mengetik atau berbagai macam jenis pendidikan lainnya seperti kimia. </p> <p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><br /><strong>Media player dan pengembangan software media lainnya</strong> – Software yang dibuat untuk dapat memainkan atau mengedit media digital seperti file music atau video.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><br /><strong>Software Produktifitas</strong> – Jenis software ini mengijinkan pengguna untuk lebih produktif baik itu dalam menjalankan bisnis atau menjalankan aktifitas produktif lainnya. Contoh dari software ini adalah software pengolah huruf (Ms Words), Software pengatur database, software presentasi dan beberapa software lainnya.</p> <p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><br /><strong>Operating sistem</strong> – software yang merupakan sumber dari software lainnya yang dapat mengijinkan software lainnya untuk berjalan. Contoh dari software operating sistem ini adalah Window Vista, Mac OS X dan Linux</p><p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><br /></p><p style="font-family: arial; color: rgb(204, 0, 0);"><span style="font-weight: bold;">Software bahasa pemrograman</span> - bahasa pemrograman juga termasuk dalam kategori software.Yang dimaksud dalam bahasa pemrograman diantaranya : Pascal,C++,C#,Q-basic,Visual Basic,Java dll<br /></p>annisa kurnia yasminhttp://www.blogger.com/profile/13723835363644567522noreply@blogger.com0